MAKALAH
IMAN KEPADA ROSUL ALLAH SWT
DISUSUN
OLEH :
YULI
NUR HAKIM (31)
XI
MIA 1
SMA
NEGERI 1 KUTOWINANGUN
Jl. Raya Barat No. 185 Telp. (0287)
661039 Kutowinangun 54393
Email : sman_kuto_185@yahoo.co.id
Tahun
Pelajaran 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, berkat rahmat beserta
hidayah-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ Keimanan Kepada Rasul Allah S.W.T.
” ini.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas
pengetahuan tentang "IMAN KEPADA RASUL ALLAH SWT". Yang saya sajikan
berdasarkan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber Buku.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada guru mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam yang telah membimbing saya sehingga dapat
menyusun makalah ini dengan baik. Semoga makalah ini dapat memberikan
pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca.
Kami menyadari bahwasanya makalah
ini masih sangat sederhana dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kami senantiasa mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat
memberikan kontribusi positif dan bermakna dalam proses belajar khususnya dalam
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Kutowinangun, 22 Februari 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………..
Daftar Isi……………………………………………………………………………
BAB I………………………………………………………………………………
Pendahuluan………………………………………………………………………...
A. Latar belakang……………………………………………………………
B.
Tujuan…………………………………………………………………….
BAB II……………………………………………………………………………...
Pembahasan………………………………………………………………………...
A. Pengertian
Iman kepada Rasul…………………………………………...
B. Dalil
Iman Kepada Rasul Allah………………………………………...
C. Jumlah,
nama dan tugas para rasul…………………………………….
D. Nabi
Ulul Azmi beserta mukjizatnya…………………………………..
E. Meneladani
Sifat-sifat Rasulullah SAW……………………………….
F. Silsilah
Nabi dan Rasul…………………………………………………
G. Silsilah
Nabi Muhammad SAW………………………………………..
H. Keluarga
Nabi Muhammad SAW………………………………………
I.
SAHABAT NABI MUHAMMAD SAW ……………………………………………
J.
MENANTU DAN MERTUA
RASULULLAH SAW……………………………….
BAB III…………………………………………………………………………….
A. Kesimpulan…………………………………………………………………
B. Saran………………………………………………………………………..
Daftar Pustaka……………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Iman
kepada Rasul-Rasul Allah merupakan suatu kewajiban, karena iman kepada
Rasul-Rasul Allah merupakan rukun iman, yaitu yang ke 4. Iman kepada Rasul
artinya mempercayai dengan sepenuh hati,menucapkan dengan lisan serta
mengamalkan dengan perbuatan bahwa kedatangan Rasul,mulai dari Rasul yang
pertama yaitu Nabi Adam as hingga Rasul terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW.
Ajaran
yang dibawa oleh para nabi dan Rasul sejak Nabi Adam as hingga Nabi Muhammad SAW.
Merupakan suatu rangkaian yang memiliki satu tujuan yaitu mengesankan Allah
SWT. Berupa syariat atau hukum tertentu yang kemudian disampaikan atau di
ajarkan kepada umatnya. Oleh karena itu,kita sebagai seorang muslim,wajib
beriman atau mempercayai kepada para Rasul utusan Allah sehingga dengan hal itu
kita akan mengamalkan semua ajaran yang di bawa oleh Rasul utusan Allah
tersebut. Dengan berpegang hidup pada Allah dan sunah Rasul maka kita akan
hidup bahagia di dunia dan juga akhirat.
Namun,
di dalam kehidupan sehari-hari terkadang kita hanya mengetahui tentang
pengertiannya saja itupun hanya terbatas, tanpa mengetahui akan pemahamnnya
lebih dalam dan penerapannya di dalam kehidupan yang kita jalani atau di dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kita patut dan wajib mempelajari,
memahami dan menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari, tentu akan jauh
lebih bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat kita.
B. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa pengertian iman
kepada Rasul.
2. Untuk mengetahui
jumlah Rasul yang wajib kita ketahui beserta sejarah singkatnya.
3. Untuk mengetahui dalil iman kepada
Rasul Allah.
4. Untuk mengetahui nabi dan Rasul Ulul
Azmi.
5. Untuk mengetahui bagaimanakah cara
kita untuk meneladani sifat para nabi.
6. Untuk mengetahui silsilah Nabi dan
Rasul
7. Untuk mengetahui silsilah Nabi
Muhammad SAW
8. Untuk mengetahui keluarga Nabi
Muhammad SAW
9. Untuk mengetahui sahabat Nabi
Muhammad SAW
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Iman Kepada Rasul Allah
Iman
kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat dari enam rukun yang wajib
diimani oleh setiap umat Islam. Yang dimaksud iman kepada para rasul ialah
meyakini dengan sepenuh hati mengucapkan dengan lisan serta mengamalkan tindakannya
dengan perbuatan bahwa para rasul adalah orang-orang yang telah dipilih oleh
Allah swt. untuk menerima wahyu dari-Nya untuk disampaikan kepada seluruh umat
manusia agar dijadikan pedoman hidup demi memperoleh kebahagiaan di dunia dan
di akhirat.
Bagaimana
sebenarnya beriman kepada para nabi dan rasul dan bagaimana cara meyakini para
rasul dengan benar?
Pengertian
beriman kepada para rasul dapat diketahui melalui dua pengertian, yakni;
a. Pengertian
menurut bahasa, rasul berarti sebutan dari utusan Allah. Rasul dapat juga
diartikan sebagai seseorang yang mengikuti berita-berita dari yang mengutusnya.
b. Pengertian
menurut istilah, bearti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah swt. Telah
mengutus manusia laki-laki terpilih yang diberi wahyu oleh Allah swt. Dan wahyu
tersebut harus disampaikan kepada umatnya sebagai pedoman dan petunjuk hidup,
agar hidupnyaselamat dari dunia hingga akhirat. Seluruh manusia merupakan umat
para nabi dan rasul, baik yang taat maupun yang tidak.
Apakah nabi dan rasul
sama? nabi dan rasul itu berbeda, berikut ini merupakan perbedaan nabi dan
rasul :
a. Nabi
Nabi berasal dari kata naba yang artinya
ditinggikan, Jadi, nabi adalah seorang laki-laki yang ditinggikan derajatnya
Allah karena membawa wahyu dari Allah. Tetapi nabi tidak diperintahkan untuk
menyampaikannya kepada umat manusia.
b. Rasul
Rasul berasal dari kata arsala yang artinya
mengutus yaitu seoarang laki-laki yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan
wahyu yang diterimanya kepada umat manusia. Karena rasul mendapat perintah dari
Allah untuk menyampaikan wahyu, maka rasul-rasul mempunyai syari’at atau ajaran
dan kitab suci atau suhu. Dalam Al-Qur’an disebutkan rasul-rasul yang mempunyai
kitab suci :
a) Nabi
Musa as dengan kitab Taurat
b) Nabi
Daud as dengan kitab Zabur
c) Nabi
Isa as dengan kitab Injil
d) Nabi
Muhammad saw dengan kitab Al-Qur’an
B.
Dalil
Iman Kepada Rasul Allah
Iman kepada Rasul Allah termasuk
rukun iman yang keempat dari enam rukun yang wajib diimani oleh setiap umat
Islam.
Yang dimaksud iman kepada para rasul
ialah meyakini dengan sepenuh hati bahwa para rasul adalah orang-orang yang
telah dipilih oleh Allah swt. untuk menerima wahyu dari-Nya untuk disampaikan
kepada seluruh umat manusia agar dijadikan pedoman hidup demi memperoleh
kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Nabi dan Rasul
adalah manusia-manusia pilihan yang bertugas memberi petunjuk kepada manusia
tentang keesaan Allah SWT dan membina mereka agar melaksanakan ajaran-Nya.
Mengenai identitas rasul dapat dibaca dalam Q.S. Al
Anbiya ayat 7 dan Al-Mukmin ayat 78 yang artinya:
“ Kami tiada mengutus rasul-rasul
sebelum kamu (Muhammad) melainkan beberapa orang laki-laki yang kami beri wahyu
kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu jika
kamu tiada mengetahui.” (Q.S. al Anbiya: 7)
"Dan sesungguhnya telah kami
utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami
ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada pula yang tidak Kami ceritakan
kepadamu. Tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu mukjizat, melainkan
dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah dari Allah, diputuskan
(semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang
kepada yang batil." (Q.S. Al-Mukmin : 78).
Dalam ayat di atas dijelaskan, bahwa
rasul-rasul yang pernah diutus oleh Allah swt. adalah mereka dari golongan
laki-laki, tidak pernah ada rasul berjenis kelamin perempuan, dan jumlah rasul
yang diutus sebelum Nabi Muhammad saw. sebenarnya sangat banyak. Di antara para
rasul itu ada yang diceritakan kisahnya di dalam Al-Quran dan ada yang tidak.
عَنْ أَبِى ذَر قَالَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ كَمْ عِدَّةُ اْلاَنْبِيَاءِ ؟ قَالَ : مِائَةُ اَلْفٍ وَاَرْبَعَةٌ وَعِشْرُوْنَ اَلْفًا اَلرُّسُلُ مِنْ ذَالِكَ ثَلاَثَةُ مِائَةٍ وَخَمْسَةَ عَشَرَ جَمًّا غَفِيْرًا (رَوَاهُ أَحْمَد)
"Dari Abu Dzar ia berkata: Saya
bertanya, wahai Rasulullah : berapa jumlah para nabi? Beliau menjawab: Jumlah
para Nabi sebanyak 124.000 orang dan di antara mereka yang termasuk rasul
C.
Jumlah,
nama dan tugas para rasul
Hanya Allah swt. yang
paling tahu tentang jumlah para nabi dan rasul. Manusia hanya dapat mengetahui
jumlah para nabi dan rasul setelah diberitahu oleh Allah swt. atau rasul-Nya.
Berdasarkan hadist nabi dari Abu Dzar yang diriwayatkan oleh Imam Baihaq,
diterangkan bahwa jumlah para nabi ada 124 ribu orang, sedangkan jumlah para
rasul ada 313 orang.). Dari seluruh nabi
dan rasul tersebut, yang wajib diimani oleh umat Islam ada 25 orang nabi
dan rasul, yaitu :
NO
|
Nama
|
NO
|
Nama
|
1.
|
Nabi Adam a.s
|
14.
|
Nabi Ya’qub a.s
|
2.
|
Nabi Idris a.s
|
15.
|
Nabi Yusuf a.s
|
3.
|
Nabi Nuh a.s
|
16.
|
Nabi Ayub a.s
|
4.
|
Nabi Hud a.s
|
17.
|
Nabi Zulkifli a.s
|
5.
|
Nabi Saleh a.s
|
18.
|
Nabi Syu’aib a.s
|
6.
|
Nabi Ibrahim a.s
|
19.
|
Nabi Musa a.s
|
7.
|
Nabi Luth a.s
|
20.
|
Nabi Harun a.s
|
8.
|
Nabi Ismail a.s
|
21.
|
Nabi Daud a.s
|
9.
|
Nabi Ishaq a.s
|
22.
|
Nabi Sulaiman a.s
|
10.
|
Nabi Ilyas a.s
|
23.
|
Nabi Yahya a.s
|
11.
|
Nabi Ilyasa a.s
|
24.
|
Nabi Isa a.s
|
12.
|
Nabi Yunus a.s
|
25.
|
Nabi Muhammad saw.
|
13.
|
Nabi Zakaria a.s
|
|
|
Para rasul memperoleh
tugas yang sama dari Allah swt. Tugas tersebut terdiri atas hal-hal yang
berkaitan dengan akidah (mengajak manusia untuk meng-Esakan Allah swt.), ha-hal
yang berkaitan dengan ibadah (menyeru kepada manusia untuk menyembah kepada
Allah swt.),hal-hal yang berkaitan dengan muammalah (mengajak manusia untuk
saling rukun, dmai, dan tolong-menolong), serta hal-hal yang berkaitan dengan
hukum (menyeru kepada manusia untuk bersikap adil dan berbagai bentuk nilai
kebaikan lainnya).
D.
Nabi
Ulul Azmi beserta mukjizatnya
1.
Nabi Nuh AS
Nabi Nuh terkenal
sebagai Nabi yang penyabar, juga memiliki misi yang kuat untuk menyampaikan
agama yang benar menurut Allah SWT. Usianya yang hampir 1000 tahun ia gunakan
untuk berdakwah dan pengikutnya hanya 200 saja, bahkan Istrinya sendiri dan
Khan’an (Anaknya) menentang ajarannya tersebut. Di Masyarakatnya Nuh dianggap
Gila, suatu hari Nuh mengingatkan Masyarakat jika akan ada Banjir besar dan
mereka tidak mempercayainya. Sebagai Azab Masyarakat yang membangkan dan
menjadi izin Allah datang Banjir besar dan ditenggelamkanlah semua dengan
gelombang air bah dan hancurlah semuanya kecuali Nabi Nuh dan Pengikutnya yang
beriman.
2.
Nabi Ibrahim AS
Sejak
masih bayi Nabi Ibrahim disembunyikan di dalam Goa, atas perlindungan melawan
Raja Namrud yang berperintah supaya membuhuh setiap bayi laki-laki yang baru
lahir, saat Dewasa Ibrahim harus berhadapan dengan Namrud dan pengikutnya
penyembah berhala termasuk kedua orang tuanya sendiri. Memiliki Istri bernama
Sarah tidak diberi karunia anak, lalu Sarah meminta Ibrahim untuk menikahi
Hajar, kemudian lahirlah Ismail yang akhirnya didatangkan mimpi kepada Ibrahim
agar menyembelih anaknya untuk berkurban, namun saat ingin disembelih Allah
mengizinkan untuk menggantikan dengan Domba. Ibrahim juga dikenal sebagai bapak
dari para Nabi, ia dihormati oleh 3 pemeluk agama Samawi yaitu Islam, Kristen
dan Yahudi. Ibrahim juga-lah yang membangun Kota Makkah, Membangun dan
membersihkan Ka’bah dari orang-orang Musrik penyembah berhala (Raja Namrud).
Sebelum itu, Ibrahim akan dibakar hidup-hidup karena berusaha mengacaukan
keyakinan mereka menyembah berhala , namun Allah menurunkan Mukjizatnya
terhindar dari kobaran api, sehingga ia tidak hangus sedikitpun ketika di
bakar.
3. Nabi Musa AS
Musa termasuk Nabi yang sabar dalam
menghadapi musuh dan menyebarkan dakwahnya, saat Menerima Wahyu Pertamanya di
Bukit Sinai pengikutnya berkhianat dan menyembah berhala bersama Fir’aun. Saat
Fir’aun merasa terancam, alasan Pengikutnya takut mengikuti Musa yang
menyebarkan Ajaran Allah SWT. ia bertarung dengan Fir’aun, dikejar oleh
pengikut Fir’aun para penyembah berhala namun saat itu Allah menurunkan
Mukjizatnya dengan tongkatnya yang bersamanya pada waktu itu dapat membelah
lautan dan selamatlah Musa. Musa menyebarkan Kitab Taurat yang dikenal sebagai
Perjanjian Lama dan berisikan 10 ajaran Polok Allah SWT.
4. Nabi Isa AS
Isa
adalah seorang nabi yang sabar dan juga ia sering menghadapi penghianatan dan
fitnah, bahkan ia sempat diusir dan hendak di bunuh oleh Bani Israil. Awalnya,
Isa adalah anak dari Maryam yang dilahirkan tanpa suami. Hal ini membuat
kontriversi dan banyak hujatan kepada Maryam. Saat Isa masih bayi, Mukjizat itu
datang. Isa tiba-tiba bisa bicara dan menceritakan semua yang telah terjadi
pada ibunya bahwa kehadiranya datang Malaikat Jibril pada waktu itu. Ketika
sudah dewasa, Nabi Isa juga mendapatkan.
Mukjizat
yang luar biasa, ia membentuk Burung dari Tanah Liat dan jadilah burung
sungguhan, menghidupkan orang mati atas izin Allah SWT, menyembuhkan kebutaan
dan mendatangkan makanan yang mulanya tidak ada.
5. Nabi Muhammad SAW
Nabi
Muhammad adalah Nabi terakhir yang menyebarkan Agama Islam, sejak masih dalam
kandungan Muhammad telah ditinggal mati oleh Ayahnya dan dalam usia 6 tahun
ditinggal Mati ibunya, hingga masih kecil ia menjadi Yatim Piatu dan hidup
bersama Pamanya Abu Thalib.
Mukjizat
yang diturunkan Allah SWT ada banyak, namun yang paling menonjol adalah
Al-Qur’an, Kitab yang menjadi pedoman manusia. Serta Peristiwa Peristiwa Isra
Miraj yang mempertemukan Muhammad dengan Allah SWT.
E.
Meneladani
Sifat-sifat Rasulullah SAW.
1. Meneladani Sifat Siddiq
Untuk
meneladani sifat siddiq, dalam kehidupan sehari-hari dapat diusahakan dengan
cara selalu berkata benar, tidak berbohong dalam berbicara dengan siapa pun.
Benar dalam hati, ucapan, dan tindakan. Rasulullah saw, selama hidupnya tidak
pernah berbohong, baik terhadap para sahabatnya maupun terhadap musuhnya
2. Meneladani Sifat Amanah
Amanah artinya dapat dipercaya. Apabila
kamu pipercaya melakukanb sesuatu sebaiknya dapat dipercaya, sehingga tugas apa
pun selalu dikerjaan dengan baik dan benar.
3. Meneladani Sifat Fatanah
Fatanah artinya cerdas. Kecerdasan
merupakan anugerah Allah yang diberikan kepada manusia, tetapi tidak merata.
ada yang cerdas dan ada pula yang tidak cerdas. Dalam meneladani sifat ini dapat
dilakukan dengan cara bersungguh-sungguh dalam belajar atau menuntut ilmu.
4. Meneladani Sifat Tablig
Menyampaikan sesuatu yang benar
kepada sesama manusia termasuk salah satu upaya untuk meneladanisifat tablig.
Mnyampaikan kebenaran dan mencegah kemaksiatan yang dilakukan oreang lain
biasanya mengandung risiko. Keberanian melakukan ini merupakan salah satu
perbuatan yang mulia. Hal ini pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad saw, ketika
berdakwah. Beliau seringkali disambut dengan cemooh, hinaan, bahkan lemparan
batu dan kotoran unta. Ini semua dilakuakan semata-mata karena perintah Allah
swt.
F.
Silsilah Nabi dan Rasul
G. Silsilah Nabi Muhammad SAW.
Nama
|
Muhammad
bin Abdullah
|
Garis
Keturunan Ayah
|
Adam as➪ Syits ➪ Anusy ➪ Qainan ➪ Mahlail ➪ Yarid ➪Idris as➪ Mutawasylah ➪ Lamak ➪Nuh as➪ Sam ➪ Arfakhsyadz ➪ Syalih ➪ Abir ➪ Falij ➪ Ra'u ➪ Saruj ➪ Nahur ➪ Azar ➪Ibrahim as➪Ismail as➪ Nabit ➪ Yasyjub ➪ Ya'rub ➪ Tairah ➪ Nahur ➪ Muqawwim ➪ Udad ➪ Adnan ➪ Ma'ad ➪ Nizar ➪ Mudhar ➪ Ilyas ➪ Mudrikah ➪ Khuzaimah ➪ Kinanah ➪ an-Nadhar ➪ Malik ➪ Quraisy (Fihr) ➪ Ghalib ➪ Lu'ay ➪ Ka'ab ➪ Murrah ➪ Kilab ➪ Qushay ➪ Zuhrah ➪Abdu Manaf➪ Hasyim ➪ Abdul Muthalib ➪Abdullah➪Muhammad saw
|
Garis
Keturunan Ibu
|
Adam as➪ Syits ➪ Anusy ➪ Qainan ➪ Mahlail ➪ Yarid ➪Idris as➪ Mutawasylah ➪ Lamak ➪Nuh as➪ Sam ➪ Arfakhsyadz ➪ Syalih ➪ Abir ➪ Falij ➪ Ra'u ➪ Saruj ➪ Nahur ➪ Azar ➪Ibrahim as➪Ismail as➪ Nabit ➪ Yasyjub ➪ Ya'rub ➪ Tairah ➪ Nahur ➪ Muqawwim ➪ Udad ➪ Adnan ➪ Ma'ad ➪ Nizar ➪ Mudhar ➪ Ilyas ➪ Mudrikah ➪ Khuzaimah ➪ Kinanah ➪ an-Nadhar ➪ Malik ➪ Quraisy (Fihr) ➪ Ghalib ➪ Lu'ay ➪ Ka'ab ➪ Murrah ➪ Kilab ➪ Qushay ➪ Zuhrah ➪Abdu Manaf➪ Wahab ➪Aminah➪Muhammad saw
|
Usia
|
62 tahun
|
Periode
sejarah
|
570 - 632
M
|
Tempat
diutus (lokasi)
|
Mekah
al-Mukarramah
|
Jumlah
keturunannya (anak)
|
7 anak (3
laki-laki, 4 perempuan)
|
Tempat
wafat
|
Madinah
an-Nabawiyah
|
Sebutan
kaumnya
|
Bangsa
Arab
|
di
Al-Quran namanya disebutkan sebanyak
|
25 kali
secara jelas
|
H. Keluarga Nabi Muhammad SAW.
v Istri Istri Nabi Muhammad SAW
1.
Khadijah binti
Khuwailid r.a.
·
Khadijah binti
khuwalid adalah sebaik-baik waanita penghuni syurga.
·
Khadijah adalah
Wanita pertama yang hatinya tersirami keimanan dan di khususkan Allah untuk
memberikan keturunan Rasulullah SAW, menjadi Ummahatul mukminin.
·
Dikenal dengan
wanita suci karena sifat dan akhlaknya yang terpuji.
·
Khadijah adalah
istri Nabi yang pertama dan menjadi istri satu-satunya sebelum ia meninggal.
2.
Saudah binti Zum’ah r.a.
·
Dikenal sebagai
wanita yang memiliki otak cemerlang dan berpandang luas.
·
Suami pertamanya
adalah Al Sakran Ibn Omro Ibn Abed Shamz, yang meninggal beberapa hari setelah
kembali dari Ethiophia. Umur Sawda Bint Zam’a sudah 65 tahun, tua, miskin dan
tidak ada yang mengurusinya. Inilah sebabnya kenapa Nabi SAW menikahinya.
3.
Aisyah binti Abu
Bakar r.a.
·
Merupakan istri
kecintaan Rasulullah
·
Merupakan
satu-satunya istri Nabi yang masih gadis.
·
Aisyah merupakan
anak sahabat nabi yang paling beliau cintai karna jasa-jasanya dalam menyiarkan
dan memperjuangkan islam.
·
Aisyah banyak
meriwayatkan Hadist.
·
Telah dijanjikan
pengampunan dan rezeki yang mulia.
4.
Hafshah binti
Umar bin Khaththab r.a.
·
Hafsah adalah
putri dari Umar, khalifah ke dua.
5.
Zainab binti
Khuzaimah r.a.
·
Suaminya
meninggal pada perang UHUD, meninggalkan dia yang miskin dengan beberapa orang
anak. Dia sudah tua ketika nabi SAW mengawininya. Dia meninggal 3 bulan setelah
perkawinan yaitu pada tahun 625 M.
6.
Ummu Salamah
r.a.
·
Suaminya, Abud
Allah Abud Al Assad Ibn Al Mogherab, meninggal dunia, sehingga meninggalkan dia
dan anak-anaknya dalam keadaan miskin. Dia saat itu berumur 65 tahun. Abu Bakar
dan beberapa sahabat lainnya meminta dia mengawini nya, tapi karena sangat
cintanya dia pada suaminya, dia menolak. Baru setelah Nabi Muhammad SAW
mengawininya dan merawat anak-anaknya, dia bersedia.
7.
Zainab binti Jahsy
r.a.
·
Zainab binti
jahsy adalah wanita Quraisy yang cantik dan berketurunan baik.
·
Seorang istri
yang sering berpuasa, mengerjakan shalat malam, zuhud dan beribadah.
·
Wanita yang
mengerjakan sesuatu dengan tangannya (kreatif), dan menyedekahkan hasilnya
untuk orang miskin.
8.
Juwairiyah binti
al-Harits r.a.
·
Suami pertamanya
adalah Masafeah Ibn Safuan. Nabi Muhammad SAW menghendaki agar kelompok dari
Juayreah (Bani Al Mostalaq) masuk Islam. Juayreah menjadi tahanan ketika Islam
menang pada perang Al-Mustalaq (Battle of Al-Mustalaq). Bapak Juwairiyah datang
pada Nabi SAW dan memberikan uang sebagai penebus anaknya, Juwayriyah. Nabi SAW
pun meminta sang Bapak agar membiarkan Juayreayah untuk memilih. Ketika diberi
hak untuk memilih, Juayreyah menyatakan ingin masuk islam dan menyatakan bahwa
Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah yang terakhir. Akhirnya Nabi pun
mengawininya, dan Bani Almustalaq pun masuk islam.
9.
Ummu Habibah
r.a.
·
Ummu Habibah
mempunyai watak tenang, lembut dan toleran.
·
Selama hidup
bersama Rasulullah, dia telah banyak menguasai, menghafal, dan meriwayatkan
hadist.
10. Mariyah al-Qibtiyah r.a.
·
Dia adalah istri
Rasulullah satu-satunya yang melahirkan seorang putra, Ibrahim setelah
Khadijah.
·
Merupakan wanita
Mesir yang berparas cantik.
11. Shafiyyah binti Huyay al-Hilaliyah r.a.
·
Seseorang yang
pintar, jujur.
·
Dia adalah dari
kelompok Jahudi Bani Nadir. Dia sudah menikah dua kali sebelumnya, dan kemudian
menikahi Nabi SAW.
12. Maimunah binti Harits al-Hilaliyah r.a.
·
Dialah
satu-satunya wanita yang dengan ikhlas menyerahkan dirinya kepada Rasulullah
ketika keluarganya hidup dalam kebinasaan jahiliah.
·
Dia masih
berumur 36 tahun ketika menikah dengan Nabi Muhammad SAW yang sudah 60 tahun.
Suami pertamanya adalah Abu Rahma Ibn Abed Alzey. Ketika Nabi SAW membuka Makkah
di tahun 630 A.D, dia datang menemui Nabi SAW, masuk Islam dan meminta agar
Rasullullah mengawininya. Akibatnya, banyaklah orang Makkah merasa terdorong
untuk merima Islam dan nabi SAW.
v Putra Putri Nabi Muhammad SAW
Putra-putra
Rasulullah :
1. al-Qashim bin Rasulullah.
Rasulullah berkunyah dengan namanya, beliau disebut Abu al-Qashim
(bapaknya Qashim). Qashim lahir sebelum masa kenabian dan wafat saat usia dua
tahun.
2. Abdullah bin Rasulullah.
Abdullah dinamai juga dengan ath-Thayyib atau ath-Thahir. Ia dilahirkan
pada masa kenabian.
3. Ibrahim bin Rasulullah.
Ibrahim dilahirkan pada tahun 8 H di Kota Madinah. Dia adalah anak
terakhir dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dilahirkan dari rahim
Maria al-Qibthiyah radhiallahu ‘anha. Maria adalah seorang budak yang diberikan
Muqauqis, penguasa Mesir, kepada Rasulullah. Lalu Maria mengucapkan syahadat
dan dinikahi oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Usia
Ibrahim tidak panjang, ia wafat pada tahun 10 H saat berusia 17 atau 18 bulan.
Rasulullah sangat bersedih dengan kepergian putra kecilnya yang menjadi
penyejuk hatinya ini. Ketika Ibrahim wafat, Rasulullah bersabda,
“إن العين تدمع، والقلب يحزن،
ولا نقول إلا ما يُرْضِى ربنا، وإنا بفراقك يا إبراهيم لمحزونون” رواه البخاري
“Sesungguhnya mata ini
menitikkan air mata dan hati ini bersedih, namun kami tidak mengatakan sesuatu
yang tidak diridhai Rab kami. Sesungguhnya kami bersedih dengan kepergianmu
wahai Ibrahim.” (HR. Bukhari).
Putri-putri
Rasulullah
Para ulama sepakat bahwa jumlah putri Rasulullah ada
4 orang, semuanya terlahir dari rahim ummul mukminin Khadijah radhiallahu
‘anha.
1.
Zainab binti
Rasulullah.
Zainab radhiallahu ‘anha menikah
dengan anak bibinya, Halah binti Khuwailid, yang bernama Abu al-Ash bin
al-Rabi’. Pernikahan ini berlangsung sebelum sang ayah diangkat menjadi rasul.
Zainab dan ketiga saudarinya masuk Islam sebagaimana ibunya Khadijah menerima
Islam, akan tetapi sang suami, Abu al-Ash, tetap dalam agama jahiliyah. Hal ini
menyebabkan Zainab tidak ikut hijrah ke Madinah bersama ayah dan
saudari-saudarinya, karena ikatannya dengan sang suami.
Beberapa lama kemudian, barulah
Zainab hijrah dari Mekah ke Madinah menyelamatkan agamanya dan berjumpa dengan
sang ayah tercinta, lalu menyusullah suaminya, Abu al-Ash. Abu al-Ash pun
mengucapkan dua kalimat syahadat dan memeluk agama mertua dan istrinya.
Keluarga kecil yang bahagia ini pun bersatu kembali dalam Islam dan iman. Tidak
lama kebahagiaan tersebut berlangsung, pada tahun 8 H, Zainab wafat
meninggalkan Abu al-Ash dan putri mereka Umamah.
Setelah itu, terkadang Umamah diasuh
oleh kakeknya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana dalam
hadis disebutkan beliau menggendong cucunya, Umamah, ketika shalat, apabila
beliau sujud, beliau meletakkan Umamah dari gendongannya.
2.
Ruqayyah binti
Rasulullah.
Ruqayyah radhiallahu ‘anha dinikahkan
oleh Rasulullah dengan sahabat yang mulia Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu.
Keduanya turut serta berhijrah ke Habasyah ketika musyrikin Mekah sudah sangat
keterlaluan dalam menyiksa dan menyakiti orang-orang yang beriman. Di Habasyah,
pasangan yang mulia ini dianugerahi seorang putra yang dinamai Abdullah.
Ruqayyah dan Utsman juga turut serta
dalam hijrah yang kedua dari Mekah menuju Madinah. Ketika tinggal di Madinah
mereka dihadapkan dengan ujian wafatnya putra tunggal mereka yang sudah berusia
6 tahun.
Tidak lama kemudian, Ruqoyyah juga
menderita sakit demam yang tinggi. Utsman bin Affan setia merawat istrinya dan
senantiasa mengawasi keadaannya. Saat itu bersamaan dengan terjadinya Perang
Badar, atas permintaan Rasulullah untuk mejaga putrinya, Utsman pun tidak bisa
turut serta dalam perang ini. Wafatlah ruqayyah
bersamaan dengan kedatangan Zaid bin Haritsah yang mengabarkan
kemenangan umat Islam di Badar.
3.
Ummu Kultsum
binti Rasulullah.
Setelah Ruqayyah wafat, Rasulullah
menikahkan Utsman dengan putrinya yang lain, Ummu Kultsum radhiallahu ‘anha.
Oleh karena itulah Utsman dijuluki dzu nurain (pemilik dua cahaya) karena
menikahi dua putri Rasulullah, sebuah keistimewaan yang tidak dimiliki sahabat
lainnya.
Utsman dan Ummu Kultsum bersama-sama
membangun rumah tangga hingga wafatnya Ummu Kultsum pada bulan Sya’ban tahun 9
H. Keduanya tidak dianugerahi putra ataupun putri. Ummu Kultsum dimakamkan
bersebelahan dengan saudarinya Ruqayyah radhiallahu ‘anhuma.
4.
Fatimah binti
Rasulullah.
Fatimah radhiallahu ‘anha adalah
putri bungsu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia dilahirkan lima tahun
sebelum kenabian. Pada tahun kedua hijriyah, Rasulullah menikahkannya dengan
Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu. Pasangan ini dikaruniai putra pertama
pada tahun ketiga hijriyah, dan anak tersebut dinamai Hasan. Kemudian anak
kedua lahir pada bulan Rajab satu tahun berikutnya, dan dinamai Husein. Anak
ketiga mereka, Zainab, dilahirkan pada tahun keempat hijriyah dan dua tahun
berselang lahirlah putri mereka Ummu Kultsum.
Fatimah adalah anak yang paling mirip
dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari gaya bicara dan gaya
berjalannya. Apabila Fatimah datang ke rumah sang ayah, ayahnya selalu
menyambutnya dengan menciumnya dan duduk bersamanya. Kecintaan Rasulullah
terhadap Fatimah tergambar dalam sabdanya,
فاطمة بضعة منى -جزء مِني-
فمن أغضبها أغضبني” رواه البخاري
“Fatimah adalah bagian
dariku. Barangsiapa membuatnya marah, maka dia juga telah membuatku marah.”
(HR. Bukhari)
Beliau juga bersabda,
أفضل نساء أهل الجنة خديجة
بنت خويلد، وفاطمة بنت محمد، ومريم بنت عمران، وآسية بنت مُزاحمٍ امرأة فرعون” رواه
الإمام أحمد
“Sebaik-baik wanita
penduduk surga adalah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam
binti Imran, Asiah bin Muzahim, istri Firaun.” (HR. Ahmad).
Satu-satunya anak
Rasulullah yang hidup saat beliau wafat adalah Fatimah, kemudian ia pula
keluarga Rasulullah yang pertama yang menyusul beliau. Fatimah radhiallahu
‘anha wafat enam bulan setelah sang ayah tercinta wafat meninggalkan dunia. Ia
wafat pada 2 Ramadhan tahun 11 H, dan dimakamkan di Baqi’.
I.
SAHABAT NABI MUHAMMAD SAW
Diantara para sahabat, terdapat pula Khulafaur Rasyidin atau
Khalifah Ar-Rasyidin, mereka adalah 4 orang khalifah (pemimpin) pertama agama
Islam sebagai penerus kepemimpinan Nabi Muhammad Salallahu alaihi wassalam setelah
ia wafat. Empat orang tersebut adalah para sahabat dekat Nabi Muhammad
Salallahu alaihi wassalam yang tercatat paling dekat dan paling dikenal dalam
membela ajaran yang dibawanya di saat masa kerasulan Nabi Muhammad salallahu
alaihi wassalam. Keempat khalifah tersebut dipilih bukan berdasarkan
keturunannya, melainkan berdasarkan konsensus bersama umat Islam.
1. Abu
Bakar (memimpin tahun 11 s/d 13 H atau 534 s/d 634 M)
2. Umar bin
Khattab (memimpin tahun 13 s/d 23 H atau
634 s/d 644 M)
3. Utsman
bin Affan (tahun 23 s/d 35 H atau 644 s/d 655 M)
4. Ali bin
Abi Thalib (memimpin tahun 35 s/d 41 H atau 655 s/d 661 M)
1.
Abu bakar As-shidiq
Beliau
lahir dua tahun beberapa bulan setelah kelahiran Rasulullah Saw di kota
Mekkah.Atau pada tahun 51 sebelum Hijriah (751 M). Nama lengkapanya Abdullah
bin Utsman bin ‘Amir bin Ka’ab at-Taimy al-Qursy. Dulunya bernama Abdul
Ka’bah, kemudian Rasulullah mengantinya dengan nama Abdullah. Gelarnya
As-Sidiq; orang percaya. Ketika terjadi peristiwa Isro’ dan Mi’roj, beliaulah
termasuk orang pertama yang percaya dengan peristiwa itu. Maka beliau digelari
as-Siddiq. Nama panggilanya Abu Bakar. Ibunya bernama ummul Khoir Salma binti
Shahr bin ‘AmirDi kalangan kaumnya dikenal dengan al-‘Atiq. Konon ceritanya
Rasulullah pernah berkata; “Kamu adalah hamba Allah yang dijauhkan (‘Atiq) dari
api neraka”. Maka sejak itulah terkenal di kalangan sahabat dengan sebutan
al-‘Atiq. Pendapat lain mengatakan karena wajahnya yang ganteng. Pendapat lain
karena banyak memerdekakan budak muslim seperti Bilal. Pendapat lain karena
tidak ada cacat dalam nasabnya.Selepas Rasululllah wafat, beliau diangkat
menjadi kholifah oleh kaum muslimin pada tahun 11 H. inilah sejarah pergantian
kempimpinan umat Islam untuk pertama kali yang didasarkan pada syuro’ (musyawarah).
Pada waktu dipilih menjadi kholifah beliau berkata; “Aku diangkat menjadi
pemimpin kalian tapi bukan berarti aku yang paling baik dari kalian. Sekiranya
aku melakukan kebaikan maka kalian harus menolongnya dan sekiranya aku berbuat
salah maka kalian wajib meluruskan dan mengingatkan. Kejujuran adalah amanah
dan berdusta adalah khianat dan pengingkaran terhadap yang benar. Orang-orang
yang lemah diantara kalian, bagiku adalah orang kuat hingga aku memberikan
haknya. Dan orang-orang yang kuat diantara kalian, bagiku adalah lemah hingga
aku ambil hak-hak itu darinya.”
Istri-istri
beliau; Ummu Rumman binti ‘Amir, Qutailah binti Abdul Izza, Asma’ binti ‘Umais
dan Habibah binti Khorijah. Lahir dari perkawinnya tiga anak laki-laki dan tiga
perempuan. Tiga anak laki-laki itu; Abdullah, Abdurrahman dan Muhammad. 3 anak
perempuannya; Asma’, Aisyah (istri Rasulullah) dan Ummu Kultsum.Beliau sangat
pandai dalam ilmu nasab (silsisah keturunan) suku dan juga penceritaannya.
Beliau termasuk dari ketua-ketua Quraisy di masa Jahiliyah yang disegani dan
senangi karena sikapnya yang bijak.
Beliau menjabat sebagai kholifah selama dua tahun dan tiga bulan.
Wafat pada tahun 12 H berumur 63 tahun, seperti umur Rasulullah ketika wafat.
Dikuburkan di dekat kuburan Rasulullah di kamar Aisyah RA. Sebelum wafatnya,
beliau pernah berwasiat kepada Umar bin Khottob untuk menjadi kholifah.
2.
Umar bin Khattab
Lahir 40 tahun sebelum hijrah Rasulullah. Nama lengkapnya Umar bin
Khottob bin Nafail bin Abdul ‘Izzy al-Qursy. Nama pangilannya adalah Abu Hafsh
(anak singa). Ayahnya, al-Khottob bin Nufail al-Adwy adalah seorang yang gagah
berani. Ibunya, Hantamah binti Hasyim bin al-Mughiroh. Gelarnya al-Faaruq
(pembeda/pemisah antara yang benar dengan yang batil). Pada masa jahiliyah menikah
dengan kerabat dekatnya, Ummu Kultsum binti Jaruul. Sesudah masuk Islam,
menikah dengn Zaenab bin Ma’dhun, Ummu Kultsum binti Ali ra., Jamilah binti
Tsabit, Ummu Hakim binti al-Harits, ‘Atakah binti Zaid, Sabi’ah binti
al-Harits. Dari perkawinannya lahir 12 anak. 6 anak laki-laki; Abdullah,
Abdurrahman, Zaid, Ubaidillah, ‘Ashim dan ‘Iyadh. 7 anak perempuan;
Hafsah,Roqiyah, Fatimah, Shofiyah, Zainab dan Ummul Walid.Beliau memeluk Islam
pada tahun ke-enam dari kenabian Muhammad SAW pada waktu berumur 27 tahun. Dari
Ibn Umar diceritakan bahwa Rasulullah berdo’a, “Ya Allah muliakan Islam dengan
salah satu dari orang yang lebih Engkau cintai; Abu Jahal atau Umar bin
Khottob.” “Dan orang yang paling Allah cintai adalah Umar bin Khottob” kata
Rasulullah (HR.Ahmad). Sebab beliau orang pertama yang menyatakan secara
terang-terang keislamannya. Sebelum masuk Islam, beliau adalah orang yang
sangat benci dan menentang Islam.
Setelah wafatnya Rasulullah, beliau orang yang pertama membaiat
Abu Bakar menjadi kholifah. Sebelum wafatnya Abu bakar, kholifah pertama,
beliau pernah mencalonkan Umar untuk mengantikannya. Setelah dipilih menjadi
kholifah, pertama-tama yang dilakukan adalah memerangi orang-orang murtad
(keluar dari Islamm) hingga para tawanan tidak menjadi cacat dan cela bagi bagi
bangsa Arab. Pada masa kekholifannya, beliau berhasil mentaklukan Syam
(Syiria), Irak, Persia (Iran), Mesir, Barqoh, Barat Tripolis, Azarbaijan,
Nahawan dan Jarjan. Begitu juga pada masanya dibangun kota Kuffah, Basroh dan
Fustat (kota Mesir kuno).
Sebelum wafatnya, beliau pernah mimpi melihat seekor ayam jago
mematuk tubuhnya. Mimpi itu ditakwilkan bahwa ajalnya sudah dekat. Tidak lama
sesudah mimpi itu, tepatnya tahun 23 H, ketika sedang sholat subuh, Abu Lukluk
al-Fairuz menikam tubuhnya dengan pisau. Abu Lukluk adalah anak al-Mughiroh bin
Syu’bah, orang persia yang beragama Majusi. Lukanya cukup parah hingga hanya
bertahan tiga hari. Dan setelah itu wafat sebagai seorang syahid yang berjuang
di jalan Allah. Selama menahan sakit akibat tikaman pisau, beliau memilih dan
merekomendasi 6 sahabat supaya kaum muslimin memilih satu diantara calon
kholifah itu. Akhirnya terpilihlah Utsman sebagai pengantinya.
Beliau dimakamkan di kamar Aisyah berdampingan dengan makam
Rasulullah dan Abu Bakar. Masa kekhalifahnya 10 tahun,6 bulan dan 4 hari. Umur
beliau ketika wafat 63 tahun seperti umur Rasulullah dan Abu Bakar ketika
wafat.
3.
Utsman bin Affan
Dilahirkan di Mekkah, 5 tahun setelah kelahiran Rasulullah atau 5
tahun setelah terjadi peristiwa gajah (peristiwa penyerbuan gajah terhadap
Ka’bah yang dipimpin oleh Raja Abraha). Peristiwa ini diabadikan dalam salah
satu surah al-Qur’an yang dikenal dengan surah al-Fiil (gajah).Nama lengapnya
“Ustman bin Affan bin Abu al-‘Ashi bin Ummayah bin Abdussyam bin Abdul Manaf.
Nama panggilannya Abu Abdullah dan gelarnya Dzunnurrain (yang punya dua
cahaya). Sebab digelari Dzunnurain karena Rasulullah menikahkan dua putrinya
untukny; Roqqoyah dan Ummu Kultsum. Ketika Ummu Kultsum wafat, Rasulullah
berkata; “ Sekiranya kami punya anak perempuan yang ketiga, niscaya aku
nikahkan denganmu.” Dari pernikahannya dengan Roqoyyah lahirlah anak laki-laki.
Tapi tidak sampai besar anaknya meninggal ketika berumur 6 tahun pada tahun 4
Hijriah.
Menikahi 8 wanita, empat diantaranya meninggal yaitu Fakhosyah,
Ummul Banin, Ramlah dan Nailah. Dari perkawinannya lahirlah 9 anak laki-laki;
Abdullah al-Akbar, Abdullah al-Ashgar, Amru, Umar, Kholid, al-Walid, Sa’id dan
Abdul Muluk. Dan 8 anak perempuan.
Selama menjabat sebagai kholifah banyak wilayah yang ditaklukan
yaitu Afrika, Ciprus, Thabarstan, Khurosan, Armania, Qauqaz, Karman dan
Sajastan.Beliau adalah kholifah kali pertama yang melakukan perluasan masjid
al-Haram (Mekkah) dan masjid Nabawi (Madinah) karena semakin ramai umat Islam
yang menjalankan rukun Islam kelima (haji). Bagitu juga membangun armada
pasukan laut (merine) untuk umat Islam, mencetuskan ide polisi keamanan bagi
rakyatnya, membuat bangunan khusus untuk mahkamah dan mengadili perkara. Beliau
wafat pada tahun 35 Hijriah berumur 82 tahun. Menjabat sebagai khalifah ketiga
selama 12 tahun.
4.
Ali bin Abi Tholib
Dilahirkan di Mekkah 32 tahun sejak kelahiran Rasulullah dan 10
tahun sebelum kenabian Muhammad bin Abdullah (Rasulullah). Nama lengkapnya Ali
bin Abu Tholib bin Abdul Mutholib bin Hasyim al-Qursy al-Hasyimy. Satu kakek
dengan Rasulullah, yaitu kakek pertama; Abdul Mutholin. Nama panggilannya Abul
Hasan, kemudian Rasulullah memberikan nama panggilan lain, yaitu Abu Turob.
Ibunya bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdul Manaf al-Qursyiah
al-Hasyimiah.
Dalam sejarah kemunculan Islam, beliau termasuk golongan pertama
yang masuk Islam dari anak-anak. Umurnya waktu itu 10 tahun. Pada waktu terjadi
peristiwa hijrah umurnya 23 tahun dan ikut berhijrah bersama Rasulullah.Setelah
wafatnya Utsman akibat serangan yang dilakukan oleh pembrontak, beliau menjadi
kholifah yang keempat pada tahun 35 Hijriah. Selama 4 tahun, 8 bulan dan 22
hari beliau memangku jabatan sebagai kholifah.
Beliau wafat pada tahun 40 Hijriah, tanggal 17 ramadhan, ketika
hendak sholat subuh, di Kuffah (Iraq) setelah dibunuh oleh Abdurrahman bin
Muljam (pengikut Khawarij). Umurnya ketika itu 63 tahun. Beliau wafat sebagai
seorang syahid dan termasuk 10 orang yang dikabarkan akan masuk surga
sebagaimana disabdakan Rasulullah. Mengenai tempat dikuburkannya para sejarawan
berbeda pendapat. Ada yang mengatakan dikubur di Kuffah. Pendapat lain
dikuburkan di Madinah. Ada juga yang mengatakan bukan pada keduanya.
J.
MENANTU DAN MERTUA RASULULLAH SAW
Mertua dan Menantu Rasulullah Sallallahu 'Alayhi wa Sallam.
Para
sahabat yang menjadi bapa mertua baginda ada 3 orang,iaitu:
1)Abi Bakr
As-Siddiq radhiyallahu'anhu.
2)Al-Farouq
Umar ibn Al-Khattab radhiyallahu'anhu
3)Abi
Sufyan bin Harb radhiyallahu'anhu
Manakala menantu-menantu baginda pula ialah:
1) Ibn
Al-'Ash bin Ar-Rabi' radhiyallahu 'anhu,beliau menikah dengan Zaynab
radhiyallahu 'anha
2) Dzun
Nurayn Uthman bin Al-'Affan radhiyallahu 'anhu.Beliau menikah dengan Ruqayyah
radhiyallahu 'anha.Selepas Ruqayyah meninggal dunia,dia bernikah dengan Ummu
Kalthum radhiyallahu 'anha.
3) 'Ali ibn
Abi Talib radhiyallahu'anhu yang menikahi Fatimah Az-Zahra
radhiyallahu'anha.Dari kedua pasangan yang berkah inilah lahirnya penyejuk mata
Rasulullah Sallallahu 'Alayhi wa Sallam,iaitulah Al-Hassan dan Al-Hussayn
radhiyallahu 'anhuma.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Beriman kepada Rasul Allah merupakan hal yang wajib dan patut diketahui
oleh setiap umat muslim di seluruh dunia. Pengertian beriman kepada rasul allah
berarti adalah kita harus mengimani atau mempercayai adanya rasul-rasul allah.
Pengertian
Rasul adalah Rasul adalah lelaki pilihan dan yang diutus oleh Allah dengan
risalah kepada manusia. Rasul merupakan yang terbaik diantara manusia lainnya
sehingga apa yang dibawa, dikatakan dan dilakukan adalah sesutu yang terpilih
dan mulia dibandingkan dengan manusia lain.
Jadi, beriman kepada rasul-rasul allah merupakan hal yang sangat
berharga dan patut dipelajari. Karena, selain memberikan hikmah-hikmah yang
sangat bermanfaat juga memberikan pembelajaran dan teladan bagi kehidupan kita
baik di dunia maupun di akhirat. Kita sebagai manusia harus mempelajari lebih
dalam, memahami lebih luas, dan menerapkannya di dalam kehidupan kita tentang
beriman kepada rasul-rasul allah agar kita dapat menjadi yang lebih baik di
setiap harinya, dan mendapat kehidupan yang bahagia di dunia maupun di akhirat.
B. SARAN
Diskusi mengenai pembahasan ini merupakan awal yang masih sederhana
sehingga ada beberapa hal yang disarankan, antara lain :
1. Masyarakat harus mengetahui dan memahami mengenai
pengertian iman kepada Rasul Allah secara dalam.
2. Pemerintah harus lebih menambah waktu jam
pelajaran mengenai materi tersebut di dalam kalangan pelajar agar mereka mampu
memahami lebih dalam, luas, serta terarah nantinya.
3. Masyarakat Harus mampu menerapkannya di dalam
kehidupan sehari-hari, dengan menunjukkan contoh-contoh perilaku beriman kepada
Rasul-rasul allah.
4. Kepada siswa dan siswi diharapkan mampu
mempelajari tentang materi Beriman kepada Rasul-rasul allah secara intensif dan
lebih luas.
5. Diharapkan ada peneliti yang mampu melengkapi
kekurangan dari makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Referensi:: Pendidikan Agama Islam XI a Semester
Ganjil, Drs.Masduqi, M Pd.I
Nasikin,M.H. 2013. Kurikulum 2013
untukSMA kelas XI. Penerbit erlangga
http://paismpn4skh.wordpress.com/2011/04/12/iman-kepada-rasul-allah-swt/
http://saef-jaza.blogspot.com/2009/05/iman-kepada-rasul-rasul-allah.html
http://zulfi19.abatasa.com/post/detail/5389/sebab-sebab-naik-turunnya-iman-dan-cara-meningkatkan-keimanan
Comments