Makalah Sejarah Indonesia Herman Willem Daendels
Makalah Sejarah Indonesia
Herman Willem Daendels
Disusun oleh :
1.
Agnes Eri Indrawati (01)
2.
Injih Prastiwi (14)
3.
Triana Sulandari (30)
4.
Yuli Nur Hakim (31)
XI MIA 1
SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat
Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa kendala. Adapun penyusunan
makalah ini disusun berdasarkan data-data yang ada. Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena
itu pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu selaku
guru Sejarah Indonesia.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa
dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan, karena keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Demikian kata
pengantar ini kami buat, semoga dapat bermanfaat, khususnya bagi diri pribadi
kami sendiri dan pembaca.
Kutowinagun, 31 Agustus 2015
Penyusun
Daftar Isi
Kata pengantar……………………………………………………………………...........1
Daftar isi………………………………………………………………………………….2
BAB I…………………………………………………………………………………….3
Pendahuluan………………………………………………………………………………3
A.
Latar Belakang………………………………………………………………..3
B.
Rumusan Masalah…………………………………………………………….3
BAB II……………………………………………………………………………………4
Isi…………………………………………………………………………………………4
A.
Latar Belakang Kedatangan Daendels……………………………………….4
B.
Masa Pemerintahan Daendels………………………………………………..5
C.
Tujuan Kedatangan Daendels………………………………………………..5
D.
Kebijakan Pemerintahan Daendels…………………………………………...6
E.
Akhir Kekuasaan Daendels………………………………………………….8
BAB III………………………………………………………………………………….9
Penutup…………………………………………………………………………………..9
A.
Kesimpulan…………………………………………………………………...9
B.
Lampiran……………………………………………………………………..9
Daftar
Pustaka……………………………………………………………………………...10
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar
Belakang
Dengan adanya makalah ini kami tujukan untuk mempermudah pembelajaran dan
memenuhi tugas menyelesaikan makalah ini pada mata pelajaran Sejarah Indonesia
bab Penjajahan Hindia-Belanda khususnya membahas tentang Pememrintahan Herman
Willem Daendels di Indonesia khususnya Pulau Jawa.
Makalah ini kami rancang untuk memenuhi nilai tugas, juga meningkatkan
pengetahuan, dan kreativitas. Di dalam makalah ini terdapat materi-materi yang
lebih mudah untuk dipahami sehingga kita dengan mudah dapat kita kuasai.
- Rumusan Masalah
1.
Bagaimana latar belakang penguasaan
Daendels?
2.
Bagaimana masa pemerintahan Daendels?
3.
Apa tujuan utama penguasaan Daendels
di Hindia-Belanda?
4.
Apa sajakah kebijakan-kebijakan
Daendels?
5. Bagaimana akhir dari kekuasaan Daendels?
BAB II
ISI
- Latar Belakang Kedatangan Daendels
Pengambilan-pengambilan
kekuasaan VOC oleh Pemerintahan Kerajaan Belanda bersamaan dengan Revolusi
Industri (1792-1802) yang melibatkan Austria, Rusia, Inggris, Belanda dan
Spanyol. Pada tahun 1795, Perancis dapat menaklukan Belanda. Raja Belnda
William V, mengasingka diri ke Inggris dan menyerahkan seluruh daerah jajahannya
untuk sementara waktu kepada Perancis. Belanda jatuh ketangan Perancis dibawah
pimpinan Kaisar Louis Napoleon Bonaparte pada tahun 1806. Hal tersebut
menyebabkan pengaruh poitikliberal Perancis meluas di Belanda dan terjadilah
perubahan peta politik di Belanda yang pengaruhnya sampai ke Indonesia sebagai
daerah jajahannya. Napoleon Bonaparte kemudian
mengangkat Herman Willem Daendels sebagai gubernur jendral Hindia
Belanda dan menggantikan Gubernur-Jenderal Albertus
Wiese. Daendels datang ke Indonesia pada 1 januari 1806. Ia dikenal sebagai
tokoh revolusioner yang mendukung politik liberalisme.
Jawa adalah
satu-satunya daerah koloni Belanda-Perancis yang belum jatuh ke tangan Inggris
setelah Isle de France dan Mauritius pada
tahun 1807.
Namun demikian beberapa kali armada Inggris telah muncul di perairan utara laut
Jawa bahkan di dekat Batavia. Pada tahun 1800, armada Inggris
telah memblokade Batavia dan menghancurkan galangan kapal Belanda di Pulau
Onrust sehingga tidak berfungsi lagi. Pada tahun 1806, armada kecil
Inggris di bawah laksamana Pellew muncul
di Gresik.
Setelah blokade singkat, pimpinan militer Belanda, Von Franquemont memutuskan
untuk tidak mau menyerah kepada Pellew. Ultimatum Pellew untuk mendarat
di Surabaya tidak
terwujud, tetapi sebelum meninggalkan Jawa Pellew menuntut Belanda agar
membongkar semua pertahanan meriam di Gresik dan dikabulkan.
Ketika mendengar hal
ini, Daendels menyadari bahwa kekuatan Perancis-Belanda yang ada di Jawa tidak
akan mampu menghadapi kekuatan armada Inggris. Maka iapun melaksanakan tugasnya
dengan segera. Daendels memerinatah di Indonesia secara tegas dan melakukan
perubahn politik secara radiakal. Sisitem pemerintahan di Indonesia diubah dari
system tradisional kesistem pemerintahan modern. Jalan raya dan dan
benteng-benteng pertahanan dibangun untuk kepentingan militer dan ekonomi
Belanda. Pengadilan bagi penduduk pribumi dilaksanakan secara hukum adat,
sedangkan untuk bangsa Eropa, Cina, Arab, dan Indocina menurut undang-undang
Hindia Belanda. Tentara Belanda diisinya dengan orang-orang pribumi, ia
membangun rumah sakit-rumah sakit dan tangsi-tangsi militer baru.
- Masa
Pemerintahan Daendels
Letak geografis Belanda
yang dekat dengan Inggris menyebabkan Napoleon Bonaparte merasa perlu menduduki
Belanda. Pada tahun 1806, Perancis (Napoleon) membubarkan Republik Bataaf dan
membentuk Koninkrijk Holland (Kerajaan Belanda). Napoleon kemudian
mengangkat Louis Napoleon sebagai Raja Belanda.
Karena Indonesia berada di bawah ancaman Inggris
yang berkuasa di India, Napoleon membutuhkan orang yang kuat dan berpengalaman
militer untuk mempertahankan jajahannya di Indonesia. Oleh karena itu, Louis
Napoleon mengangkat Herman William Daendels sebagai Gubernur Jenderal
memerintah di Nusantara pada tahun 1808-1811. Tugas utamaDaendels adalah
mempertahankan Jawa agar tidak dikuasai Inggris. Sebagai pemimpin yang ditunjuk
oleh Pemerintahan Republik Bataaf, Daendels harus memperkuat pertahanan dan
juga memperbaiki administrasi pemerintahan, serta kehidupan sosial ekonomi di
Nusantara khususnya di tanah Jawa.
- Tujuan
Kedatangan Daendels
Tujuan kedatangan
Herman Willem Daendels ke Indonesia khususnya Pulau Jawa yaitu yang pertama
untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris, Raja Louis Napoleon dari
Kerajaan Belanda mengutus Herman Willem Daendels sebagai gubernur di Pulau
Jawa.
Kedua pada saat itu Belanda sedang terjadi perang,
untuk itu Herman Willem Daendels diutus untuk mengumpulkan dana
sebanyak-banyaknya untuk membantu biaya perang melawan Inggris
Ketiga untuk memperbaiki kondisi keuangan pemerintah
karena kan Negara kosong
- Kebijakan
Pemerintahan Daendels
a. Kebijakan Pemerintahan Herman Willem
Daendels
Sebagai seorang revolusioner,
Daendels sangat mendukung perubahan-perubahan liberal. Ia juga bercita-cita
memperbaiki nasib rakyat dengan
memajukan pertanian dan perdagangan. Akan tetapi, dalam melakukan
kebijakan-kebijakannya ia bersifat dictator sehingga dalam masa pemerintahannya
yang singkat, yang diingat rakyat hanyalah kekejamannya. Pembaruan-pembaruan
yang dilakukan Daendels dalam tiga tahun jabatannya di Indonesia adalah sebagai
berikut.
1. Bidang Birokrasi Pemerintahan
a. Dewan Hindia Belanda sebagai dewan
legislatif pendamping gubernur jendral dibubarkan dan diganti dengan Dewan
Penasihat. Salah seorang penasihatnya yang cakap adalah Mr. Muntinghe.
b. Pulau Jawa dibagi menjadi 9
prefektur dan 31 kabupaten. Setiap prefktur dkepalai oleh seorang residen (prefek) yang langsung dibawah
pemerintahan Wali Negara. Setiap residen membawahi beberapa bupati.
c. Para bupati dijadikan pegawai
pemerintah Belanda dan diberi pangkat sesuai dengan ketentuan kepegawaian
pemerintah Belanda. Mereka mendapat penghasilan dari tanah dan tenaga sesuai
dengan hukum adat.
2. Bidang Hukum dan Peradilan
a. Dalam bidang hukum, Daendels membagi
3 jenis pengadilan, yaitu
1) Pengadilan untuk orang Eropa,
2) Pengadilan untuk orang pribumi, dan
3) Pengadilan untuk orang Timur Asing
b. Pemberantasan korupsi tanpa pandang
bulu, termasuk bangsa Eropa. Akan tetapi, Daendels sendiri malah melakukan
korupsi besar-besaran dalam penjualan tanah kepada pihak swasta.
3. Bidang Militer dan Pertahanan
Dalam melaksanakan tugas utamanya
untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris, Daendels mengambil
langkah-langkah berikut.
a. Membangun jalan raya Anyer-Panarukan,
baik sebagai lalulintas pertahanan maupun perekonomian.
b. Menambah jumlah angkatan perang dari
3000 orang menjadi 20.000 orang.
c. Membangun pabrik senjata di Gresik
dan Semarang. Hal itu dilakukan karena ia tidak dapat mengharapkan lagi bantuan
dari Eropa akibat blockade Inggris di lautan.
d. Membangun pangkalan angkatan di
Ujung Kulon dan Surabaya.
4. Bidang Ekonomi dan Keuangan
a. Membentuk Dewan Pengawas Keuangan
Negara (Algemene Rekenkaer) dan
dilakukan pemberantasan korupsi dengan keras
b. Mengeluarkan uang kertas
c. Memperbaiki gaji pegawai.
d. Pajak in natur (contingenten) dan system penyerahan wajib (Verplichte Leverantie) yang diterapkan
pada zaman VOC tetap dilanjutkan, bahkan ditingkatkan.
e. Mengadakan monopoli perdagangan beras.
f. Mengadakan Preanger Stelsel, yaitu kewajiban bagi rakyat Priangan dan
sekitarnya untuk menanam tanaman ekspor (kopi).
5. Bidang Sosial
a. Menghapus upacara penghormatan
kepada residen, dunan, atau sultan.
b. Perbudakan dibiarkan berkembang.
c. Rakyat dipaksa melakukan kerja rodi
untuk membangun jalan raya Anyer-Panarukan.
d. Membuat jaringan pos distrik dengan
menggunakan kuda pos.
- Akhir
Kekuasasn Daendels
Kejatuhan
Daendels antara laindisebabkan oleh hal-hal berikut.
1.
Kekejaman
dan kesewenang-wenangan Daendels menimbulkan kebencian di kalangan masyarakat
pribumimaupun orang-orang Eropa.
2.
Sikapnya
yang otoriter terhadap raja-raja Banten, Yogyakarta, dan Cirebon menimbulkan
pertentangandan perlawanan.
3.
Penyelewengan
dalam penjualan tanah kepada pihak swasta dan menipulasi penjualan Istana
Bogor.
4.
Keburukan
dalam sistem administrasi pemerintahan.
Pada tahun 1811 Louis
Napoleon sebagai Raja Belanda akhirnya menarik kembali Daendels dengan
pertimbangan Daendels sudah berbuat optimal di Indonesia. Penarikan Daendels ke
Belanda disertai dengan pengangkatannya sebagai panglima perang yang kemudian
dikirim ke medan perang di Rusia.
Pengganti Daendels
adalah Jan Willem Janssen.Namun, Jansen tidak dapat berhasil mempertahankan
wilayah – wilayah yang dikuasai Belanda sehingga Inggris dapat merebut dan
menguasai wilayah-wilayah tersebut.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
uraian-uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa :
Herman Willem Daendels diutus untuk
datang ke Indonesia khususnya Pulau Jawa oleh Raja Louis Napoleon ( Raja
Kerajaan Belanda ) atas izin dari Louise Bonaparte dengan tujuan untuk
mempertahankan kedudukan Belanda di Indonesia dan untuk mempertahankan Pulau
Jawa tidak jatuh ke tangan Inggris.
Dalam menjalankan tugasnya Daendels
melakukan kebijakan-kebijakan dalam bidang pemerintahan, hukum, pengadilan,
pertahanan dan sosial.
B.
Lampiran
Rute
pembuatan jalan oleh Daendels
Daftar Pustaka
http://kendakaku.blogspot.com/2014/05/latar-belakang-deandels-ke-indonesia.html
Mustopo,
M. Habib. 2014. Sejarah Indonesia Kelas
XI SMA. Jakarta : Yudistira
Comments