MAKALAH IMAN KEPADA ROSUL ALLAH SWT

                             

                                                                  

DISUSUN OLEH :
YULI NUR HAKIM (31)
XI MIA 1


SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN
Jl. Raya Barat No. 185 Telp. (0287) 661039 Kutowinangun 54393
Tahun Pelajaran 2015/2016


KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami  panjatkan  kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,   berkat rahmat beserta hidayah-Nya  saya dapat menyelesaikan  makalah yang  berjudul “ Keimanan Kepada Rasul Allah S.W.T. ” ini.
            Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang "IMAN KEPADA RASUL ALLAH SWT". Yang saya sajikan berdasarkan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber Buku.
            Saya juga mengucapkan terima kasih kepada guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang telah membimbing saya sehingga dapat menyusun makalah ini dengan baik. Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca.
            Kami menyadari bahwasanya makalah ini masih sangat sederhana dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami  senantiasa mengharapkan kritik dan saran  yang bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan bermakna dalam proses belajar khususnya dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.


Kutowinangun, 22 Februari 2016

Penyusun


DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………..
Daftar Isi……………………………………………………………………………
BAB I………………………………………………………………………………
Pendahuluan………………………………………………………………………...
A. Latar belakang……………………………………………………………
B. Tujuan…………………………………………………………………….
BAB II……………………………………………………………………………...
Pembahasan………………………………………………………………………...
A.   Pengertian Iman kepada Rasul…………………………………………...
B.   Dalil Iman Kepada Rasul Allah………………………………………...
C.   Jumlah, nama dan tugas para rasul…………………………………….
D.   Nabi Ulul Azmi beserta mukjizatnya…………………………………..
E.    Meneladani Sifat-sifat Rasulullah SAW……………………………….
F.    Silsilah Nabi dan Rasul…………………………………………………
G.   Silsilah Nabi Muhammad SAW………………………………………..
H.   Keluarga Nabi Muhammad SAW………………………………………
I.       SAHABAT NABI MUHAMMAD SAW ……………………………………………
J.      MENANTU DAN MERTUA RASULULLAH SAW……………………………….
BAB III…………………………………………………………………………….
A.   Kesimpulan…………………………………………………………………
B.   Saran………………………………………………………………………..
Daftar Pustaka……………………………………………………………………..


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

            Iman kepada Rasul-Rasul Allah merupakan suatu kewajiban, karena iman kepada Rasul-Rasul Allah merupakan rukun iman, yaitu yang ke 4. Iman kepada Rasul artinya mempercayai dengan sepenuh hati,menucapkan dengan lisan serta mengamalkan dengan perbuatan bahwa kedatangan Rasul,mulai dari Rasul yang pertama yaitu Nabi Adam as hingga Rasul terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW.
            Ajaran yang dibawa oleh para nabi dan Rasul sejak Nabi Adam as hingga Nabi Muhammad SAW. Merupakan suatu rangkaian yang memiliki satu tujuan yaitu mengesankan Allah SWT. Berupa syariat atau hukum tertentu yang kemudian disampaikan atau di ajarkan kepada umatnya. Oleh karena itu,kita sebagai seorang muslim,wajib beriman atau mempercayai kepada para Rasul utusan Allah sehingga dengan hal itu kita akan mengamalkan semua ajaran yang di bawa oleh Rasul utusan Allah tersebut. Dengan berpegang hidup pada Allah dan sunah Rasul maka kita akan hidup bahagia di dunia dan juga akhirat.
            Namun, di dalam kehidupan sehari-hari terkadang kita hanya mengetahui tentang pengertiannya saja itupun hanya terbatas, tanpa mengetahui akan pemahamnnya lebih dalam dan penerapannya di dalam kehidupan yang kita jalani atau di dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kita patut dan wajib mempelajari, memahami dan menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari, tentu akan jauh lebih bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat kita.








B. Tujuan
   Makalah ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui apa pengertian iman kepada Rasul.
2.      Untuk mengetahui jumlah  Rasul yang wajib kita ketahui beserta sejarah singkatnya.
3.      Untuk mengetahui dalil iman kepada Rasul Allah.
4.      Untuk mengetahui nabi dan Rasul Ulul Azmi.
5.      Untuk mengetahui bagaimanakah cara kita untuk meneladani sifat para nabi.
6.      Untuk mengetahui silsilah Nabi dan Rasul
7.      Untuk mengetahui silsilah Nabi Muhammad SAW
8.      Untuk mengetahui keluarga Nabi Muhammad SAW
9.      Untuk mengetahui sahabat Nabi Muhammad SAW



BAB II
PEMBAHASAN
A.   Pengertian Iman Kepada Rasul Allah
Iman kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat dari enam rukun yang wajib diimani oleh setiap umat Islam. Yang dimaksud iman kepada para rasul ialah meyakini dengan sepenuh hati mengucapkan dengan lisan serta mengamalkan tindakannya dengan perbuatan bahwa para rasul adalah orang-orang yang telah dipilih oleh Allah swt. untuk menerima wahyu dari-Nya untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia agar dijadikan pedoman hidup demi memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Bagaimana sebenarnya beriman kepada para nabi dan rasul dan bagaimana cara meyakini para rasul dengan benar?
Pengertian beriman kepada para rasul dapat diketahui melalui dua pengertian, yakni;
a.       Pengertian menurut bahasa, rasul berarti sebutan dari utusan Allah. Rasul dapat juga diartikan sebagai seseorang yang mengikuti berita-berita dari yang mengutusnya.
b.      Pengertian menurut istilah, bearti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah swt. Telah mengutus manusia laki-laki terpilih yang diberi wahyu oleh Allah swt. Dan wahyu tersebut harus disampaikan kepada umatnya sebagai pedoman dan petunjuk hidup, agar hidupnyaselamat dari dunia hingga akhirat. Seluruh manusia merupakan umat para nabi dan rasul, baik yang taat maupun yang tidak.
Apakah nabi dan rasul sama? nabi dan rasul itu berbeda, berikut ini merupakan perbedaan nabi dan rasul :
a.       Nabi
Nabi berasal dari kata naba yang artinya ditinggikan, Jadi, nabi adalah seorang laki-laki yang ditinggikan derajatnya Allah karena membawa wahyu dari Allah. Tetapi nabi tidak diperintahkan untuk menyampaikannya kepada umat manusia.

b.      Rasul
Rasul berasal dari kata arsala yang artinya mengutus yaitu seoarang laki-laki yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan wahyu yang diterimanya kepada umat manusia. Karena rasul mendapat perintah dari Allah untuk menyampaikan wahyu, maka rasul-rasul mempunyai syari’at atau ajaran dan kitab suci atau suhu. Dalam Al-Qur’an disebutkan rasul-rasul yang mempunyai kitab suci :
a)      Nabi Musa as dengan kitab Taurat
b)      Nabi Daud as dengan kitab Zabur
c)      Nabi Isa as dengan kitab Injil
d)     Nabi Muhammad saw dengan kitab Al-Qur’an

B.   Dalil Iman Kepada Rasul Allah
Iman kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat dari enam rukun yang wajib diimani oleh setiap umat Islam.
Yang dimaksud iman kepada para rasul ialah meyakini dengan sepenuh hati bahwa para rasul adalah orang-orang yang telah dipilih oleh Allah swt. untuk menerima wahyu dari-Nya untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia agar dijadikan pedoman hidup demi memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Nabi dan Rasul adalah manusia-manusia pilihan yang bertugas memberi petunjuk kepada manusia tentang keesaan Allah SWT dan membina mereka agar melaksanakan ajaran-Nya.
Mengenai identitas rasul dapat dibaca dalam Q.S. Al Anbiya ayat 7 dan Al-Mukmin ayat 78 yang artinya:

“ Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad) melainkan beberapa orang laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu jika kamu tiada mengetahui.” (Q.S. al Anbiya: 7)

"Dan sesungguhnya telah kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada pula yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah dari Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil." (Q.S. Al-Mukmin : 78).

Dalam ayat di atas dijelaskan, bahwa rasul-rasul yang pernah diutus oleh Allah swt. adalah mereka dari golongan laki-laki, tidak pernah ada rasul berjenis kelamin perempuan, dan jumlah rasul yang diutus sebelum Nabi Muhammad saw. sebenarnya sangat banyak. Di antara para rasul itu ada yang diceritakan kisahnya di dalam Al-Quran dan ada yang tidak.

عَنْ أَبِى ذَر قَالَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ كَمْ عِدَّةُ اْلاَنْبِيَاءِ ؟ قَالَ : مِائَةُ اَلْفٍ وَاَرْبَعَةٌ وَعِشْرُوْنَ اَلْفًا اَلرُّسُلُ مِنْ ذَالِكَ ثَلاَثَةُ مِائَةٍ وَخَمْسَةَ عَشَرَ جَمًّا غَفِيْرًا (رَوَاهُ أَحْمَد)
"Dari Abu Dzar ia berkata: Saya bertanya, wahai Rasulullah : berapa jumlah para nabi? Beliau menjawab: Jumlah para Nabi sebanyak 124.000 orang dan di antara mereka yang termasuk rasul



C.   Jumlah, nama dan tugas para rasul
Hanya Allah swt. yang paling tahu tentang jumlah para nabi dan rasul. Manusia hanya dapat mengetahui jumlah para nabi dan rasul setelah diberitahu oleh Allah swt. atau rasul-Nya. Berdasarkan hadist nabi dari Abu Dzar yang diriwayatkan oleh Imam Baihaq, diterangkan bahwa jumlah para nabi ada 124 ribu orang, sedangkan jumlah para rasul ada 313 orang.).  Dari seluruh nabi dan rasul tersebut, yang wajib diimani oleh umat Islam ada 25 orang nabi dan  rasul, yaitu :

NO
Nama
NO
Nama
1.
Nabi Adam a.s
14.
Nabi Ya’qub a.s
2.
Nabi Idris a.s
15.
Nabi Yusuf a.s
3.
Nabi Nuh a.s
16.
Nabi Ayub a.s
4.
Nabi Hud a.s
17.
Nabi Zulkifli a.s
5.
Nabi Saleh a.s
18.
Nabi Syu’aib a.s
6.
Nabi Ibrahim a.s
19.
Nabi Musa a.s
7.
Nabi Luth a.s
20.
Nabi Harun a.s
8.
Nabi Ismail a.s
21.
Nabi Daud a.s
9.
Nabi Ishaq a.s
22.
Nabi Sulaiman a.s
10.
Nabi Ilyas a.s
23.
Nabi Yahya a.s
11.
Nabi Ilyasa a.s
24.
Nabi Isa a.s
12.
Nabi Yunus a.s
25.
Nabi Muhammad saw.
13.
Nabi Zakaria a.s



Para rasul memperoleh tugas yang sama dari Allah swt. Tugas tersebut terdiri atas hal-hal yang berkaitan dengan akidah (mengajak manusia untuk meng-Esakan Allah swt.), ha-hal yang berkaitan dengan ibadah (menyeru kepada manusia untuk menyembah kepada Allah swt.),hal-hal yang berkaitan dengan muammalah (mengajak manusia untuk saling rukun, dmai, dan tolong-menolong), serta hal-hal yang berkaitan dengan hukum (menyeru kepada manusia untuk bersikap adil dan berbagai bentuk nilai kebaikan lainnya).



D.   Nabi Ulul Azmi beserta mukjizatnya
1. Nabi Nuh AS
Nabi Nuh terkenal sebagai Nabi yang penyabar, juga memiliki misi yang kuat untuk menyampaikan agama yang benar menurut Allah SWT. Usianya yang hampir 1000 tahun ia gunakan untuk berdakwah dan pengikutnya hanya 200 saja, bahkan Istrinya sendiri dan Khan’an (Anaknya) menentang ajarannya tersebut. Di Masyarakatnya Nuh dianggap Gila, suatu hari Nuh mengingatkan Masyarakat jika akan ada Banjir besar dan mereka tidak mempercayainya. Sebagai Azab Masyarakat yang membangkan dan menjadi izin Allah datang Banjir besar dan ditenggelamkanlah semua dengan gelombang air bah dan hancurlah semuanya kecuali Nabi Nuh dan Pengikutnya yang beriman.
2. Nabi Ibrahim AS
Sejak masih bayi Nabi Ibrahim disembunyikan di dalam Goa, atas perlindungan melawan Raja Namrud yang berperintah supaya membuhuh setiap bayi laki-laki yang baru lahir, saat Dewasa Ibrahim harus berhadapan dengan Namrud dan pengikutnya penyembah berhala termasuk kedua orang tuanya sendiri. Memiliki Istri bernama Sarah tidak diberi karunia anak, lalu Sarah meminta Ibrahim untuk menikahi Hajar, kemudian lahirlah Ismail yang akhirnya didatangkan mimpi kepada Ibrahim agar menyembelih anaknya untuk berkurban, namun saat ingin disembelih Allah mengizinkan untuk menggantikan dengan Domba. Ibrahim juga dikenal sebagai bapak dari para Nabi, ia dihormati oleh 3 pemeluk agama Samawi yaitu Islam, Kristen dan Yahudi. Ibrahim juga-lah yang membangun Kota Makkah, Membangun dan membersihkan Ka’bah dari orang-orang Musrik penyembah berhala (Raja Namrud). Sebelum itu, Ibrahim akan dibakar hidup-hidup karena berusaha mengacaukan keyakinan mereka menyembah berhala , namun Allah menurunkan Mukjizatnya terhindar dari kobaran api, sehingga ia tidak hangus sedikitpun ketika di bakar.
3. Nabi Musa AS
Musa termasuk Nabi yang sabar dalam menghadapi musuh dan menyebarkan dakwahnya, saat Menerima Wahyu Pertamanya di Bukit Sinai pengikutnya berkhianat dan menyembah berhala bersama Fir’aun. Saat Fir’aun merasa terancam, alasan Pengikutnya takut mengikuti Musa yang menyebarkan Ajaran Allah SWT. ia bertarung dengan Fir’aun, dikejar oleh pengikut Fir’aun para penyembah berhala namun saat itu Allah menurunkan Mukjizatnya dengan tongkatnya yang bersamanya pada waktu itu dapat membelah lautan dan selamatlah Musa. Musa menyebarkan Kitab Taurat yang dikenal sebagai Perjanjian Lama dan berisikan 10 ajaran Polok Allah SWT.

4. Nabi Isa AS
Isa adalah seorang nabi yang sabar dan juga ia sering menghadapi penghianatan dan fitnah, bahkan ia sempat diusir dan hendak di bunuh oleh Bani Israil. Awalnya, Isa adalah anak dari Maryam yang dilahirkan tanpa suami. Hal ini membuat kontriversi dan banyak hujatan kepada Maryam. Saat Isa masih bayi, Mukjizat itu datang. Isa tiba-tiba bisa bicara dan menceritakan semua yang telah terjadi pada ibunya bahwa kehadiranya datang Malaikat Jibril pada waktu itu. Ketika sudah dewasa, Nabi Isa juga mendapatkan.
Mukjizat yang luar biasa, ia membentuk Burung dari Tanah Liat dan jadilah burung sungguhan, menghidupkan orang mati atas izin Allah SWT, menyembuhkan kebutaan dan mendatangkan makanan yang mulanya tidak ada.
5. Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir yang menyebarkan Agama Islam, sejak masih dalam kandungan Muhammad telah ditinggal mati oleh Ayahnya dan dalam usia 6 tahun ditinggal Mati ibunya, hingga masih kecil ia menjadi Yatim Piatu dan hidup bersama Pamanya Abu Thalib.
Mukjizat yang diturunkan Allah SWT ada banyak, namun yang paling menonjol adalah Al-Qur’an, Kitab yang menjadi pedoman manusia. Serta Peristiwa Peristiwa Isra Miraj yang mempertemukan Muhammad dengan Allah SWT.



E.   Meneladani Sifat-sifat Rasulullah SAW.
1.  Meneladani Sifat Siddiq   
Untuk meneladani sifat siddiq, dalam kehidupan sehari-hari dapat diusahakan dengan cara selalu berkata benar, tidak berbohong dalam berbicara dengan siapa pun. Benar dalam hati, ucapan, dan tindakan. Rasulullah saw, selama hidupnya tidak pernah berbohong, baik terhadap para sahabatnya maupun terhadap musuhnya
2.  Meneladani Sifat Amanah
       Amanah artinya dapat dipercaya. Apabila kamu pipercaya melakukanb sesuatu sebaiknya dapat dipercaya, sehingga tugas apa pun selalu dikerjaan dengan baik dan benar.
3.  Meneladani Sifat Fatanah
           Fatanah artinya cerdas. Kecerdasan merupakan anugerah Allah yang diberikan kepada manusia, tetapi tidak merata. ada yang cerdas dan ada pula yang tidak cerdas. Dalam meneladani sifat ini dapat dilakukan dengan cara bersungguh-sungguh dalam belajar atau menuntut ilmu.
4.  Meneladani Sifat Tablig
           Menyampaikan sesuatu yang benar kepada sesama manusia termasuk salah satu upaya untuk meneladanisifat tablig. Mnyampaikan kebenaran dan mencegah kemaksiatan yang dilakukan oreang lain biasanya mengandung risiko. Keberanian melakukan ini merupakan salah satu perbuatan yang mulia. Hal ini pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad saw, ketika berdakwah. Beliau seringkali disambut dengan cemooh, hinaan, bahkan lemparan batu dan kotoran unta. Ini semua dilakuakan semata-mata karena perintah Allah swt.



F.    Description: C:\Users\asus\Downloads\a.jpgSilsilah Nabi dan Rasul



G.  Silsilah Nabi Muhammad SAW.
Nama
Muhammad bin Abdullah
Garis Keturunan Ayah
Adam as Syits Anusy Qainan Mahlail Yarid Idris as Mutawasylah Lamak Nuh as Sam Arfakhsyadz Syalih Abir Falij Ra'u Saruj Nahur Azar Ibrahim asIsmail as Nabit Yasyjub Ya'rub Tairah Nahur Muqawwim Udad Adnan Ma'ad Nizar Mudhar Ilyas Mudrikah Khuzaimah Kinanah an-Nadhar Malik Quraisy (Fihr) Ghalib Lu'ay Ka'ab Murrah Kilab Qushay Zuhrah Abdu Manaf Hasyim Abdul Muthalib AbdullahMuhammad saw
Garis Keturunan Ibu
Adam as Syits Anusy Qainan Mahlail Yarid Idris as Mutawasylah Lamak Nuh as Sam Arfakhsyadz Syalih Abir Falij Ra'u Saruj Nahur Azar Ibrahim asIsmail as Nabit Yasyjub Ya'rub Tairah Nahur Muqawwim Udad Adnan Ma'ad Nizar Mudhar Ilyas Mudrikah Khuzaimah Kinanah an-Nadhar Malik Quraisy (Fihr) Ghalib Lu'ay Ka'ab Murrah Kilab Qushay Zuhrah Abdu Manaf Wahab AminahMuhammad saw
Usia
62 tahun
Periode sejarah
570 - 632 M
Tempat diutus (lokasi)
Mekah al-Mukarramah
Jumlah keturunannya (anak)
7 anak (3 laki-laki, 4 perempuan)
Tempat wafat
Madinah an-Nabawiyah
Sebutan kaumnya
Bangsa Arab
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak
25 kali secara jelas


H.  Keluarga Nabi Muhammad SAW.

v  Istri Istri Nabi Muhammad SAW

1.      Khadijah binti Khuwailid r.a.
·         Khadijah binti khuwalid adalah sebaik-baik waanita penghuni syurga.
·         Khadijah adalah Wanita pertama yang hatinya tersirami keimanan dan di khususkan Allah untuk memberikan keturunan Rasulullah SAW, menjadi Ummahatul mukminin.
·         Dikenal dengan wanita suci karena sifat dan akhlaknya yang terpuji. 
·         Khadijah adalah istri Nabi yang pertama dan menjadi istri satu-satunya sebelum ia meninggal.
2.       Saudah binti Zum’ah r.a.
·         Dikenal sebagai wanita yang memiliki otak cemerlang dan berpandang luas.
·         Suami pertamanya adalah Al Sakran Ibn Omro Ibn Abed Shamz, yang meninggal beberapa hari setelah kembali dari Ethiophia. Umur Sawda Bint Zam’a sudah 65 tahun, tua, miskin dan tidak ada yang mengurusinya. Inilah sebabnya kenapa Nabi SAW menikahinya.
3.      Aisyah binti Abu Bakar r.a.
·         Merupakan istri kecintaan Rasulullah
·         Merupakan satu-satunya istri Nabi yang masih gadis. 
·         Aisyah merupakan anak sahabat nabi yang paling beliau cintai karna jasa-jasanya dalam menyiarkan dan memperjuangkan islam. 
·         Aisyah banyak meriwayatkan Hadist. 
·         Telah dijanjikan pengampunan dan rezeki yang mulia.
4.      Hafshah binti Umar bin Khaththab r.a.
·         Hafsah adalah putri dari Umar, khalifah ke dua.
5.      Zainab binti Khuzaimah r.a.
·         Suaminya meninggal pada perang UHUD, meninggalkan dia yang miskin dengan beberapa orang anak. Dia sudah tua ketika nabi SAW mengawininya. Dia meninggal 3 bulan setelah perkawinan yaitu pada tahun 625 M.

6.      Ummu Salamah r.a.
·         Suaminya, Abud Allah Abud Al Assad Ibn Al Mogherab, meninggal dunia, sehingga meninggalkan dia dan anak-anaknya dalam keadaan miskin. Dia saat itu berumur 65 tahun. Abu Bakar dan beberapa sahabat lainnya meminta dia mengawini nya, tapi karena sangat cintanya dia pada suaminya, dia menolak. Baru setelah Nabi Muhammad SAW mengawininya dan merawat anak-anaknya, dia bersedia.
7.      Zainab binti Jahsy r.a.
·         Zainab binti jahsy adalah wanita Quraisy yang cantik dan berketurunan baik.
·         Seorang istri yang sering berpuasa, mengerjakan shalat malam, zuhud dan beribadah.
·         Wanita yang mengerjakan sesuatu dengan tangannya (kreatif), dan menyedekahkan hasilnya untuk orang miskin.
8.      Juwairiyah binti al-Harits r.a.
·         Suami pertamanya adalah Masafeah Ibn Safuan. Nabi Muhammad SAW menghendaki agar kelompok dari Juayreah (Bani Al Mostalaq) masuk Islam. Juayreah menjadi tahanan ketika Islam menang pada perang Al-Mustalaq (Battle of Al-Mustalaq). Bapak Juwairiyah datang pada Nabi SAW dan memberikan uang sebagai penebus anaknya, Juwayriyah. Nabi SAW pun meminta sang Bapak agar membiarkan Juayreayah untuk memilih. Ketika diberi hak untuk memilih, Juayreyah menyatakan ingin masuk islam dan menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah yang terakhir. Akhirnya Nabi pun mengawininya, dan Bani Almustalaq pun masuk islam.
9.      Ummu Habibah r.a.
·         Ummu Habibah mempunyai watak tenang, lembut dan toleran.
·         Selama hidup bersama Rasulullah, dia telah banyak menguasai, menghafal, dan meriwayatkan hadist.
10.  Mariyah al-Qibtiyah r.a.
·         Dia adalah istri Rasulullah satu-satunya yang melahirkan seorang putra, Ibrahim setelah Khadijah.
·         Merupakan wanita Mesir yang berparas cantik.
11.  Shafiyyah binti Huyay al-Hilaliyah r.a.
·         Seseorang yang pintar, jujur.
·         Dia adalah dari kelompok Jahudi Bani Nadir. Dia sudah menikah dua kali sebelumnya, dan kemudian menikahi Nabi SAW.
12.  Maimunah binti Harits al-Hilaliyah r.a.
·         Dialah satu-satunya wanita yang dengan ikhlas menyerahkan dirinya kepada Rasulullah ketika keluarganya hidup dalam kebinasaan jahiliah.
·         Dia masih berumur 36 tahun ketika menikah dengan Nabi Muhammad SAW yang sudah 60 tahun. Suami pertamanya adalah Abu Rahma Ibn Abed Alzey. Ketika Nabi SAW membuka Makkah di tahun 630 A.D, dia datang menemui Nabi SAW, masuk Islam dan meminta agar Rasullullah mengawininya. Akibatnya, banyaklah orang Makkah merasa terdorong untuk merima Islam dan nabi SAW.

v  Putra Putri Nabi Muhammad SAW
Putra-putra Rasulullah :
1.      al-Qashim bin Rasulullah.
          Rasulullah berkunyah dengan namanya, beliau disebut Abu al-Qashim (bapaknya Qashim). Qashim lahir sebelum masa kenabian dan wafat saat usia dua tahun.

2.      Abdullah bin Rasulullah.
          Abdullah dinamai juga dengan ath-Thayyib atau ath-Thahir. Ia dilahirkan pada masa kenabian.

3.      Ibrahim bin Rasulullah.
          Ibrahim dilahirkan pada tahun 8 H di Kota Madinah. Dia adalah anak terakhir dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dilahirkan dari rahim Maria al-Qibthiyah radhiallahu ‘anha. Maria adalah seorang budak yang diberikan Muqauqis, penguasa Mesir, kepada Rasulullah. Lalu Maria mengucapkan syahadat dan dinikahi oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
          Usia Ibrahim tidak panjang, ia wafat pada tahun 10 H saat berusia 17 atau 18 bulan. Rasulullah sangat bersedih dengan kepergian putra kecilnya yang menjadi penyejuk hatinya ini. Ketika Ibrahim wafat, Rasulullah bersabda,

“إن العين تدمع، والقلب يحزن، ولا نقول إلا ما يُرْضِى ربنا، وإنا بفراقك يا إبراهيم لمحزونون” رواه البخاري

“Sesungguhnya mata ini menitikkan air mata dan hati ini bersedih, namun kami tidak mengatakan sesuatu yang tidak diridhai Rab kami. Sesungguhnya kami bersedih dengan kepergianmu wahai Ibrahim.” (HR. Bukhari).
Putri-putri Rasulullah
Para ulama sepakat bahwa jumlah putri Rasulullah ada 4 orang, semuanya terlahir dari rahim ummul mukminin Khadijah radhiallahu ‘anha.
1.      Zainab binti Rasulullah.
          Zainab radhiallahu ‘anha menikah dengan anak bibinya, Halah binti Khuwailid, yang bernama Abu al-Ash bin al-Rabi’. Pernikahan ini berlangsung sebelum sang ayah diangkat menjadi rasul. Zainab dan ketiga saudarinya masuk Islam sebagaimana ibunya Khadijah menerima Islam, akan tetapi sang suami, Abu al-Ash, tetap dalam agama jahiliyah. Hal ini menyebabkan Zainab tidak ikut hijrah ke Madinah bersama ayah dan saudari-saudarinya, karena ikatannya dengan sang suami.
          Beberapa lama kemudian, barulah Zainab hijrah dari Mekah ke Madinah menyelamatkan agamanya dan berjumpa dengan sang ayah tercinta, lalu menyusullah suaminya, Abu al-Ash. Abu al-Ash pun mengucapkan dua kalimat syahadat dan memeluk agama mertua dan istrinya. Keluarga kecil yang bahagia ini pun bersatu kembali dalam Islam dan iman. Tidak lama kebahagiaan tersebut berlangsung, pada tahun 8 H, Zainab wafat meninggalkan Abu al-Ash dan putri mereka Umamah.
          Setelah itu, terkadang Umamah diasuh oleh kakeknya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana dalam hadis disebutkan beliau menggendong cucunya, Umamah, ketika shalat, apabila beliau sujud, beliau meletakkan Umamah dari gendongannya.

2.      Ruqayyah binti Rasulullah.
          Ruqayyah radhiallahu ‘anha dinikahkan oleh Rasulullah dengan sahabat yang mulia Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu. Keduanya turut serta berhijrah ke Habasyah ketika musyrikin Mekah sudah sangat keterlaluan dalam menyiksa dan menyakiti orang-orang yang beriman. Di Habasyah, pasangan yang mulia ini dianugerahi seorang putra yang dinamai Abdullah.
          Ruqayyah dan Utsman juga turut serta dalam hijrah yang kedua dari Mekah menuju Madinah. Ketika tinggal di Madinah mereka dihadapkan dengan ujian wafatnya putra tunggal mereka yang sudah berusia 6 tahun.
          Tidak lama kemudian, Ruqoyyah juga menderita sakit demam yang tinggi. Utsman bin Affan setia merawat istrinya dan senantiasa mengawasi keadaannya. Saat itu bersamaan dengan terjadinya Perang Badar, atas permintaan Rasulullah untuk mejaga putrinya, Utsman pun tidak bisa turut serta dalam perang ini. Wafatlah ruqayyah  bersamaan dengan kedatangan Zaid bin Haritsah yang mengabarkan kemenangan umat Islam di Badar.

3.      Ummu Kultsum binti Rasulullah.
          Setelah Ruqayyah wafat, Rasulullah menikahkan Utsman dengan putrinya yang lain, Ummu Kultsum radhiallahu ‘anha. Oleh karena itulah Utsman dijuluki dzu nurain (pemilik dua cahaya) karena menikahi dua putri Rasulullah, sebuah keistimewaan yang tidak dimiliki sahabat lainnya.
          Utsman dan Ummu Kultsum bersama-sama membangun rumah tangga hingga wafatnya Ummu Kultsum pada bulan Sya’ban tahun 9 H. Keduanya tidak dianugerahi putra ataupun putri. Ummu Kultsum dimakamkan bersebelahan dengan saudarinya Ruqayyah radhiallahu ‘anhuma.

4.      Fatimah binti Rasulullah.
          Fatimah radhiallahu ‘anha adalah putri bungsu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia dilahirkan lima tahun sebelum kenabian. Pada tahun kedua hijriyah, Rasulullah menikahkannya dengan Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu. Pasangan ini dikaruniai putra pertama pada tahun ketiga hijriyah, dan anak tersebut dinamai Hasan. Kemudian anak kedua lahir pada bulan Rajab satu tahun berikutnya, dan dinamai Husein. Anak ketiga mereka, Zainab, dilahirkan pada tahun keempat hijriyah dan dua tahun berselang lahirlah putri mereka Ummu Kultsum.

          



          Fatimah adalah anak yang paling mirip dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari gaya bicara dan gaya berjalannya. Apabila Fatimah datang ke rumah sang ayah, ayahnya selalu menyambutnya dengan menciumnya dan duduk bersamanya. Kecintaan Rasulullah terhadap Fatimah tergambar dalam sabdanya,

فاطمة بضعة منى -جزء مِني- فمن أغضبها أغضبني” رواه البخاري

“Fatimah adalah bagian dariku. Barangsiapa membuatnya marah, maka dia juga telah membuatku marah.” (HR. Bukhari)

Beliau juga bersabda,

أفضل نساء أهل الجنة خديجة بنت خويلد، وفاطمة بنت محمد، ومريم بنت عمران، وآسية بنت مُزاحمٍ امرأة فرعون” رواه الإمام أحمد

“Sebaik-baik wanita penduduk surga adalah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imran, Asiah bin Muzahim, istri Firaun.” (HR. Ahmad).

Satu-satunya anak Rasulullah yang hidup saat beliau wafat adalah Fatimah, kemudian ia pula keluarga Rasulullah yang pertama yang menyusul beliau. Fatimah radhiallahu ‘anha wafat enam bulan setelah sang ayah tercinta wafat meninggalkan dunia. Ia wafat pada 2 Ramadhan tahun 11 H, dan dimakamkan di Baqi’.



I.       SAHABAT NABI MUHAMMAD SAW
Diantara para sahabat, terdapat pula Khulafaur Rasyidin atau Khalifah Ar-Rasyidin, mereka adalah 4 orang khalifah (pemimpin) pertama agama Islam sebagai penerus kepemimpinan Nabi Muhammad Salallahu alaihi wassalam setelah ia wafat. Empat orang tersebut adalah para sahabat dekat Nabi Muhammad Salallahu alaihi wassalam yang tercatat paling dekat dan paling dikenal dalam membela ajaran yang dibawanya di saat masa kerasulan Nabi Muhammad salallahu alaihi wassalam. Keempat khalifah tersebut dipilih bukan berdasarkan keturunannya, melainkan berdasarkan konsensus bersama umat Islam.
1. Abu Bakar (memimpin tahun 11 s/d 13 H atau 534 s/d 634 M)
2. Umar bin Khattab  (memimpin tahun 13 s/d 23 H atau 634 s/d 644 M)
3. Utsman bin Affan (tahun 23 s/d 35 H atau 644 s/d 655 M)
4. Ali bin Abi Thalib (memimpin tahun 35 s/d 41 H atau 655 s/d 661 M)

1.      Abu bakar As-shidiq
Beliau lahir dua tahun beberapa bulan setelah kelahiran Rasulullah Saw di kota Mekkah.Atau pada tahun 51 sebelum Hijriah (751 M). Nama lengkapanya Abdullah bin Utsman bin ‘Amir bin Ka’ab at-Taimy al-Qursy. Dulunya bernama Abdul Ka’bah, kemudian Rasulullah mengantinya dengan nama Abdullah. Gelarnya As-Sidiq; orang percaya. Ketika terjadi peristiwa Isro’ dan Mi’roj, beliaulah termasuk orang pertama yang percaya dengan peristiwa itu. Maka beliau digelari as-Siddiq. Nama panggilanya Abu Bakar. Ibunya bernama ummul Khoir Salma binti Shahr bin ‘AmirDi kalangan kaumnya dikenal dengan al-‘Atiq. Konon ceritanya Rasulullah pernah berkata; “Kamu adalah hamba Allah yang dijauhkan (‘Atiq) dari api neraka”. Maka sejak itulah terkenal di kalangan sahabat dengan sebutan al-‘Atiq. Pendapat lain mengatakan karena wajahnya yang ganteng. Pendapat lain karena banyak memerdekakan budak muslim seperti Bilal. Pendapat lain karena tidak ada cacat dalam nasabnya.Selepas Rasululllah wafat, beliau diangkat menjadi kholifah oleh kaum muslimin pada tahun 11 H. inilah sejarah pergantian kempimpinan umat Islam untuk pertama kali yang didasarkan pada syuro’ (musyawarah). Pada waktu dipilih menjadi kholifah beliau berkata; “Aku diangkat menjadi pemimpin kalian tapi bukan berarti aku yang paling baik dari kalian. Sekiranya aku melakukan kebaikan maka kalian harus menolongnya dan sekiranya aku berbuat salah maka kalian wajib meluruskan dan mengingatkan. Kejujuran adalah amanah dan berdusta adalah khianat dan pengingkaran terhadap yang benar. Orang-orang yang lemah diantara kalian, bagiku adalah orang kuat hingga aku memberikan haknya. Dan orang-orang yang kuat diantara kalian, bagiku adalah lemah hingga aku ambil hak-hak itu darinya.”
Istri-istri beliau; Ummu Rumman binti ‘Amir, Qutailah binti Abdul Izza, Asma’ binti ‘Umais dan Habibah binti Khorijah. Lahir dari perkawinnya tiga anak laki-laki dan tiga perempuan. Tiga anak laki-laki itu; Abdullah, Abdurrahman dan Muhammad. 3 anak perempuannya; Asma’, Aisyah (istri Rasulullah) dan Ummu Kultsum.Beliau sangat pandai dalam ilmu nasab (silsisah keturunan) suku dan juga penceritaannya. Beliau termasuk dari ketua-ketua Quraisy di masa Jahiliyah yang disegani dan senangi karena sikapnya yang bijak.
Beliau menjabat sebagai kholifah selama dua tahun dan tiga bulan. Wafat pada tahun 12 H berumur 63 tahun, seperti umur Rasulullah ketika wafat. Dikuburkan di dekat kuburan Rasulullah di kamar Aisyah RA. Sebelum wafatnya, beliau pernah berwasiat kepada Umar bin Khottob untuk menjadi kholifah.
2.       Umar bin Khattab
Lahir 40 tahun sebelum hijrah Rasulullah. Nama lengkapnya Umar bin Khottob bin Nafail bin Abdul ‘Izzy al-Qursy. Nama pangilannya adalah Abu Hafsh (anak singa). Ayahnya, al-Khottob bin Nufail al-Adwy adalah seorang yang gagah berani. Ibunya, Hantamah binti Hasyim bin al-Mughiroh. Gelarnya al-Faaruq (pembeda/pemisah antara yang benar dengan yang batil). Pada masa jahiliyah menikah dengan kerabat dekatnya, Ummu Kultsum binti Jaruul. Sesudah masuk Islam, menikah dengn Zaenab bin Ma’dhun, Ummu Kultsum binti Ali ra., Jamilah binti Tsabit, Ummu Hakim binti al-Harits, ‘Atakah binti Zaid, Sabi’ah binti al-Harits. Dari perkawinannya lahir 12 anak. 6 anak laki-laki; Abdullah, Abdurrahman, Zaid, Ubaidillah, ‘Ashim dan ‘Iyadh. 7 anak perempuan; Hafsah,Roqiyah, Fatimah, Shofiyah, Zainab dan Ummul Walid.Beliau memeluk Islam pada tahun ke-enam dari kenabian Muhammad SAW pada waktu berumur 27 tahun. Dari Ibn Umar diceritakan bahwa Rasulullah berdo’a, “Ya Allah muliakan Islam dengan salah satu dari orang yang lebih Engkau cintai; Abu Jahal atau Umar bin Khottob.” “Dan orang yang paling Allah cintai adalah Umar bin Khottob” kata Rasulullah (HR.Ahmad). Sebab beliau orang pertama yang menyatakan secara terang-terang keislamannya. Sebelum masuk Islam, beliau adalah orang yang sangat benci dan menentang Islam.
Setelah wafatnya Rasulullah, beliau orang yang pertama membaiat Abu Bakar menjadi kholifah. Sebelum wafatnya Abu bakar, kholifah pertama, beliau pernah mencalonkan Umar untuk mengantikannya. Setelah dipilih menjadi kholifah, pertama-tama yang dilakukan adalah memerangi orang-orang murtad (keluar dari Islamm) hingga para tawanan tidak menjadi cacat dan cela bagi bagi bangsa Arab. Pada masa kekholifannya, beliau berhasil mentaklukan Syam (Syiria), Irak, Persia (Iran), Mesir, Barqoh, Barat Tripolis, Azarbaijan, Nahawan dan Jarjan. Begitu juga pada masanya dibangun kota Kuffah, Basroh dan Fustat (kota Mesir kuno).
Sebelum wafatnya, beliau pernah mimpi melihat seekor ayam jago mematuk tubuhnya. Mimpi itu ditakwilkan bahwa ajalnya sudah dekat. Tidak lama sesudah mimpi itu, tepatnya tahun 23 H, ketika sedang sholat subuh, Abu Lukluk al-Fairuz menikam tubuhnya dengan pisau. Abu Lukluk adalah anak al-Mughiroh bin Syu’bah, orang persia yang beragama Majusi. Lukanya cukup parah hingga hanya bertahan tiga hari. Dan setelah itu wafat sebagai seorang syahid yang berjuang di jalan Allah. Selama menahan sakit akibat tikaman pisau, beliau memilih dan merekomendasi 6 sahabat supaya kaum muslimin memilih satu diantara calon kholifah itu. Akhirnya terpilihlah Utsman sebagai pengantinya.
Beliau dimakamkan di kamar Aisyah berdampingan dengan makam Rasulullah dan Abu Bakar. Masa kekhalifahnya 10 tahun,6 bulan dan 4 hari. Umur beliau ketika wafat 63 tahun seperti umur Rasulullah dan Abu Bakar ketika wafat.
3.      Utsman bin Affan
Dilahirkan di Mekkah, 5 tahun setelah kelahiran Rasulullah atau 5 tahun setelah terjadi peristiwa gajah (peristiwa penyerbuan gajah terhadap Ka’bah yang dipimpin oleh Raja Abraha). Peristiwa ini diabadikan dalam salah satu surah al-Qur’an yang dikenal dengan surah al-Fiil (gajah).Nama lengapnya “Ustman bin Affan bin Abu al-‘Ashi bin Ummayah bin Abdussyam bin Abdul Manaf. Nama panggilannya Abu Abdullah dan gelarnya Dzunnurrain (yang punya dua cahaya). Sebab digelari Dzunnurain karena Rasulullah menikahkan dua putrinya untukny; Roqqoyah dan Ummu Kultsum. Ketika Ummu Kultsum wafat, Rasulullah berkata; “ Sekiranya kami punya anak perempuan yang ketiga, niscaya aku nikahkan denganmu.” Dari pernikahannya dengan Roqoyyah lahirlah anak laki-laki. Tapi tidak sampai besar anaknya meninggal ketika berumur 6 tahun pada tahun 4 Hijriah.
Menikahi 8 wanita, empat diantaranya meninggal yaitu Fakhosyah, Ummul Banin, Ramlah dan Nailah. Dari perkawinannya lahirlah 9 anak laki-laki; Abdullah al-Akbar, Abdullah al-Ashgar, Amru, Umar, Kholid, al-Walid, Sa’id dan Abdul Muluk. Dan 8 anak perempuan.
Selama menjabat sebagai kholifah banyak wilayah yang ditaklukan yaitu Afrika, Ciprus, Thabarstan, Khurosan, Armania, Qauqaz, Karman dan Sajastan.Beliau adalah kholifah kali pertama yang melakukan perluasan masjid al-Haram (Mekkah) dan masjid Nabawi (Madinah) karena semakin ramai umat Islam yang menjalankan rukun Islam kelima (haji). Bagitu juga membangun armada pasukan laut (merine) untuk umat Islam, mencetuskan ide polisi keamanan bagi rakyatnya, membuat bangunan khusus untuk mahkamah dan mengadili perkara. Beliau wafat pada tahun 35 Hijriah berumur 82 tahun. Menjabat sebagai khalifah ketiga selama 12 tahun.
4.      Ali bin Abi Tholib
Dilahirkan di Mekkah 32 tahun sejak kelahiran Rasulullah dan 10 tahun sebelum kenabian Muhammad bin Abdullah (Rasulullah). Nama lengkapnya Ali bin Abu Tholib bin Abdul Mutholib bin Hasyim al-Qursy al-Hasyimy. Satu kakek dengan Rasulullah, yaitu kakek pertama; Abdul Mutholin. Nama panggilannya Abul Hasan, kemudian Rasulullah memberikan nama panggilan lain, yaitu Abu Turob. Ibunya bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdul Manaf al-Qursyiah al-Hasyimiah.
Dalam sejarah kemunculan Islam, beliau termasuk golongan pertama yang masuk Islam dari anak-anak. Umurnya waktu itu 10 tahun. Pada waktu terjadi peristiwa hijrah umurnya 23 tahun dan ikut berhijrah bersama Rasulullah.Setelah wafatnya Utsman akibat serangan yang dilakukan oleh pembrontak, beliau menjadi kholifah yang keempat pada tahun 35 Hijriah. Selama 4 tahun, 8 bulan dan 22 hari beliau memangku jabatan sebagai kholifah.

Beliau wafat pada tahun 40 Hijriah, tanggal 17 ramadhan, ketika hendak sholat subuh, di Kuffah (Iraq) setelah dibunuh oleh Abdurrahman bin Muljam (pengikut Khawarij). Umurnya ketika itu 63 tahun. Beliau wafat sebagai seorang syahid dan termasuk 10 orang yang dikabarkan akan masuk surga sebagaimana disabdakan Rasulullah. Mengenai tempat dikuburkannya para sejarawan berbeda pendapat. Ada yang mengatakan dikubur di Kuffah. Pendapat lain dikuburkan di Madinah. Ada juga yang mengatakan bukan pada keduanya.












J.      MENANTU DAN MERTUA RASULULLAH SAW
Mertua dan Menantu Rasulullah Sallallahu 'Alayhi wa Sallam.
Para sahabat yang menjadi bapa mertua baginda ada 3 orang,iaitu:
1)Abi Bakr As-Siddiq radhiyallahu'anhu.
2)Al-Farouq Umar ibn Al-Khattab radhiyallahu'anhu
3)Abi Sufyan bin Harb radhiyallahu'anhu
Manakala menantu-menantu baginda pula ialah:
1) Ibn Al-'Ash bin Ar-Rabi' radhiyallahu 'anhu,beliau menikah dengan Zaynab radhiyallahu 'anha
2) Dzun Nurayn Uthman bin Al-'Affan radhiyallahu 'anhu.Beliau menikah dengan Ruqayyah radhiyallahu 'anha.Selepas Ruqayyah meninggal dunia,dia bernikah dengan Ummu Kalthum radhiyallahu 'anha.
3) 'Ali ibn Abi Talib radhiyallahu'anhu yang menikahi Fatimah Az-Zahra radhiyallahu'anha.Dari kedua pasangan yang berkah inilah lahirnya penyejuk mata Rasulullah Sallallahu 'Alayhi wa Sallam,iaitulah Al-Hassan dan Al-Hussayn radhiyallahu 'anhuma.











BAB III
PENUTUP
A.      KESIMPULAN
            Beriman kepada Rasul Allah merupakan hal yang wajib dan patut diketahui oleh setiap umat muslim di seluruh dunia. Pengertian beriman kepada rasul allah berarti adalah kita harus mengimani atau mempercayai adanya rasul-rasul allah.
            Pengertian Rasul adalah Rasul adalah lelaki pilihan dan yang diutus oleh Allah dengan risalah kepada manusia. Rasul merupakan yang terbaik diantara manusia lainnya sehingga apa yang dibawa, dikatakan dan dilakukan adalah sesutu yang terpilih dan mulia dibandingkan dengan manusia lain.
            Jadi, beriman kepada rasul-rasul allah merupakan hal yang sangat berharga dan patut dipelajari. Karena, selain memberikan hikmah-hikmah yang sangat bermanfaat juga memberikan pembelajaran dan teladan bagi kehidupan kita baik di dunia maupun di akhirat. Kita sebagai manusia harus mempelajari lebih dalam, memahami lebih luas, dan menerapkannya di dalam kehidupan kita tentang beriman kepada rasul-rasul allah agar kita dapat menjadi yang lebih baik di setiap harinya, dan mendapat kehidupan yang bahagia di dunia maupun di akhirat.

B.       SARAN
            Diskusi mengenai pembahasan ini merupakan awal yang masih sederhana sehingga ada beberapa hal yang disarankan, antara lain :
1. Masyarakat harus mengetahui dan memahami mengenai pengertian iman kepada Rasul Allah secara dalam.
2. Pemerintah harus lebih menambah waktu jam pelajaran mengenai materi tersebut di dalam kalangan pelajar agar mereka mampu memahami lebih dalam, luas, serta terarah nantinya.
3. Masyarakat Harus mampu menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari, dengan menunjukkan contoh-contoh perilaku beriman kepada Rasul-rasul allah.
4. Kepada siswa dan siswi diharapkan mampu mempelajari tentang materi Beriman kepada Rasul-rasul allah secara intensif dan lebih luas.
5. Diharapkan ada peneliti yang mampu melengkapi kekurangan dari makalah ini.




DAFTAR PUSTAKA

Referensi:: Pendidikan Agama Islam XI a Semester Ganjil, Drs.Masduqi, M Pd.I
                    Nasikin,M.H. 2013. Kurikulum 2013 untukSMA kelas XI.  Penerbit erlangga

http://paismpn4skh.wordpress.com/2011/04/12/iman-kepada-rasul-allah-swt/
http://saef-jaza.blogspot.com/2009/05/iman-kepada-rasul-rasul-allah.html
http://zulfi19.abatasa.com/post/detail/5389/sebab-sebab-naik-turunnya-iman-dan-cara-meningkatkan-keimanan



Comments

Popular posts from this blog

Contoh Dialog Negosiasi 4 Orang

ENGLISH ASSIGNMENT SCRAPBOOK | A Collection of Wise Words and A Biography of The Author

Makalah Sejarah Indonesia Herman Willem Daendels