Posts

Showing posts from June, 2015

Pangkur dan Artinya

Diperiksa kembali mungkin banyak yang kurang tepat karena tidak translit sendiri terimakasih. Pupuh I P A N G K U R 01 Mingkar-mingkuring ukara, akarana karenan mardi siwi,  sinawung resmining kidung,  sinuba sinukarta,  mrih kretarta pakartining ilmu luhung, kang tumrap ing tanah Jawa,  agama ageming aji. Mer edam nafsu angkara dalam diri,  Hendak berkenan mendidik putra-putri.  Tersirat dalam indahnya tembang,  dihias penuh variasi,  agar menjiwai hakekat  ilmu luhur,  yang berlangsung di tanah Jawa (nusantara) agama sebagai “pakaian” kehidupan. 02 Jinejer ing Weddhatama,  mrih tan kemba kembenganing pambudi, mangka nadyan tuwa pikun,  yen tan mikani rasa,  yekti sepi sepa lir sepah asamun, samasane pakumpulan,  gonyak-ganyuk nglelingsemi. Disajikan dalam serat Wedhatama, agar jangan miskin pengetahuan,  walaupun sudah tua pikun,  jika tidak memahami rasa sejati (batin),  niscaya kosong tiada berguna bagai ampas,  percuma sia-sia,  di

Makalah Pendidikan Lingkungan Hidup-Hutan

HUTAN BAB I PENDAHULUAN 1.         A.           Latar Belakang Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Hutan merupakan sistem penggunaan lahan yang tertutup dan tidak ada campur tangan manusia, masuknya kepentingan manusia secara terbatas seperti pengambilan hasil hutan untuk subsistem tidak mengganggu hutan dan fungsi hutan. Tekanan penduduk dan tekanan ekonomi yang semakin besar, mengakibatkan pengambilan hasil hutan semakin intensif (penebangan kayu). Penebangan hutan juga dilakukan untuk kepentingan yang lain, misalnya untuk mengubah menjadi ladang pertanian atau perkebunan. Akibat dari gangguan-gangguan hutan tersebut akan menyebabkan terjadinya perubahan fungsi hutan. Perubahan-perubahan tersebut lebih menekankan kearah fungsi ekonomi dengan mengabaikan fungsi sosial atau fungsi ekologis. Konsep pengelolaan hutan secara bijaksana, harus mengembalikan fungsi hutan secara menyeluruh (fungsi ekologis, fungsi sosial dan